Pemprov DKI Jakarta Mengambil Langkah Antisipasi Banjir dengan Pemetaan dan Penyiagaan Pompa

banjr jakarta
Pemprov DKI Jakarta Mengambil Langkah Antisipasi Banjir dengan Pemetaan dan Penyiagaan Pompa

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah mengambil serangkaian tindakan antisipatif untuk menghadapi potensi banjir selama musim hujan. Langkah-langkah ini mencakup pemetaan daerah rawan banjir dan penyiagaan pompa.

“Ada lima tindakan yang telah dan akan terus dilaksanakan oleh Dinas SDA,” kata Hendri, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, seperti yang diungkapkan dalam keterangan tertulis pada Selasa (7/11/2023).

Bacaan Lainnya

Langkah pertama adalah memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana pengendali banjir. Kedua, mengatasi banjir rob melalui NCICD. Ketiga, melakukan pengerukan sedimentasi lumpur dan sampah di waduk, situ, embung, kali, sungai, dan saluran. Keempat, pemeliharaan sarana dan prasarana. Kelima, pemetaan banjir dan genangan.

Hendri menambahkan bahwa pada tanggal 6 November 2023, Dinas SDA telah melakukan pengerukan sedimentasi lumpur dan sampah di berbagai waduk, situ, embung, kali, sungai, dan saluran di lima wilayah administrasi di Jakarta.

“Dalam pelaksanaan pengerukan ini, Dinas SDA bekerja sama dengan para Wali Kota, lintas dinas, kelurahan, dan kecamatan di masing-masing wilayah. Mereka juga menggerakkan lebih banyak alat berat untuk memastikan pengerukan dapat dilakukan dengan cepat dan optimal,” lanjutnya.

Selanjutnya, sarana dan prasarana telah disiapkan dan dijamin dapat beroperasi dengan baik untuk menghadapi situasi ini. Pada data 6 November 2023, terdapat 578 unit pompa stasioner di 202 lokasi, 251 unit alat berat, 4.189 personel pasukan biru, 539 unit pompa mobile, dan 845 unit pintu air di 589 lokasi.

Hendri menekankan bahwa peran serta kerjasama warga sangat penting untuk membuang sampah dengan benar dan menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini akan membantu mencegah genangan air saat musim hujan.

Diketahui pada Minggu (5/11), wilayah Jabodetabek mengalami hujan lebat dengan intensitas tinggi, mencapai tingkat sangat lebat hingga ekstrim di beberapa lokasi. Data curah hujan BMKG mencatat bahwa Jagorawi Bogor mencatat 156 milimeter (mm), Depok 1 sebesar 148 mm, Pasar Minggu sebesar 126 mm, dan Bendung Katulampa sebesar 111 mm, serta beberapa lokasi hulu lainnya.

Pos terkait