MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari Karanganyar telah memulai uji coba layanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). SPPG yang berlokasi di Cangakan, Kecamatan Karanganyar, ini direncanakan akan melayani total empat ribu siswa di 16 sekolah.
Penanggung jawab SPPG, Yohanes Trisnanto, mengungkapkan bahwa uji coba dilakukan secara bertahap. Layanan dimulai dengan 500 porsi pada Selasa (30/9), meningkat menjadi 750 porsi pada Jumat (3/10), dan akan melayani seribu porsi pada Rabu (8/10).
“Bertahap. Sampai nanti totalnya melayani empat ribu porsi, sesuai jumlah penerima manfaat di 16 sekolah,” jelas Yohanes pada Jumat (3/10) saat mendampingi tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar melakukan inspeksi.
Jaminan Keamanan Pangan dan Standar Operasional Ketat
SPPG, yang diawaki oleh 50 orang, beroperasi dengan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) ketat. Prosedur ini mencakup verifikasi kualitas bahan baku oleh ahli gizi dan akunting, serta memastikan bahan tidak disimpan terlalu lama.
Yohanes menekankan upaya pengawasan kualitas makanan, termasuk teknik pengemasan untuk menghindari penguapan yang dapat menyebabkan makanan basi. Selain itu, setiap pengiriman makanan ke sekolah selalu disertai satu sampel yang diuji coba oleh pengelola sekolah penerima untuk memastikan keamanan konsumsi.
Proses Perizinan Sudah Mendekati Final
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Karanganyar, Nuk Suwarni, memastikan bahwa SPPG tersebut telah memenuhi sebagian besar persyaratan izin yang dibutuhkan.
“Untuk SPPG Kemala Bhayangkari ini, Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)-nya sudah baik. Izin dari Badan Gizi Nasional (BGN) sudah turun, penyuluhan ke karyawan juga sudah,” terang Nuk.
Saat ini, SPPG tinggal menunggu terbitnya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Nuk menjelaskan bahwa hasil inspeksi Dinkes akan direkomendasikan kepada instansi terkait yang menerbitkan sertifikat tersebut.
“Kurang lebih 14 hari, sesuai aturan, SLHS akan terbit. Sembari menunggu SLHS turun, SPPG sudah bisa beroperasi secara bertahap,” tutup Nuk, memastikan bahwa layanan MBG dapat terus berjalan seiring proses administrasi. (hrs)