Untidar Masifkan Penambahan Doktor Baru hingga Perkuat SDM dan Fasilitas Kampus

unnamed
MERCUSUAR, Magelang – Universitas Tidar (Untidar) menegaskan komitmennya untuk segera membuka program pascasarjana mulai tahun depan. Rektor Untidar, Sugiyarto, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian penting dari upaya peningkatan mutu akademik sekaligus memberikan wadah bagi alumni S1 untuk melanjutkan studi di kampus sendiri.
“Mulai tahun depan, fokus kami adalah memperkuat prodi pascasarjana. Alumni S1 Untidar akan memiliki kesempatan melanjutkan studi di sini sendiri, dengan dukungan tenaga pendidik yang semakin kuat,” ujar Sugiyarto.
Kesiapan pembukaan pascasarjana tersebut, lanjutnya, didukung oleh bertambahnya jumlah dosen bergelar doktor di lingkungan Untidar. Tahun ini saja sudah ada 21 doktor baru di Untidar, dan kampus menargetkan jumlahnya meningkat tahun depan. Kehadiran para doktor baru diyakini akan memperkokoh kualitas akademik, terutama di tingkat pascasarjana.
Selain memperkuat sumber daya manusia, Untidar juga menyalurkan beasiswa internal untuk dosen agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 maupun S3. Skema ini menyasar mereka yang tidak memperoleh LPDP maupun beasiswa dari luar kampus. “Ini wujud keseriusan kami dalam mendorong peningkatan kualitas pendidik. Core business kita ada di akademik, sehingga pengelolanya juga harus punya level keilmuan yang lebih tinggi,” tegasnya.
Penguatan lain yang tengah digarap adalah peningkatan kompetensi bahasa Inggris, yang menjadi syarat penting untuk menempuh studi pascasarjana. Di samping itu, publikasi ilmiah juga akan dijadikan salah satu tolok ukur kelulusan, khususnya bagi mahasiswa S3.
Langkah Untidar ini mendapat sambutan positif dari alumni pascasarjana Untidar sendiri. Inayah Isnaini Faizah salah seorang alumni pascasarjana yang juga berprofesi sebagai guru Bahasa Indonesia mengaku, pengalamannya menempuh pascasarjana di Untidar sangat berkesan meskipun melanjutkan studi bukan hal mudah karena harus membagi waktu antara mengajar, belajar, dan mengurus keluarga.
“Mungkin berat ya, karena tanggungannya bukan hanya kuliah tapi juga mengajar di sekolah, sambil mendidik anak. Tapi karena dukungan keluarga dan semangat untuk mengembangkan ilmu, semua bisa dijalani,” ujar Inayah.
Ia menambahkan, alasan melanjutkan pascasarjana adalah untuk memperdalam bidang yang diajarkan sekaligus memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah. “Sebagai guru Bahasa Indonesia, saya ingin mengembangkan metode pembelajaran yang lebih menarik dan inovatif. Misalnya lewat penelitian bahan ajar, karena banyak siswa yang masih kesulitan menulis. Harapannya, pembelajaran bisa berdampak panjang, bukan hanya sekadar didengar lalu dilupakan,” jelasnya.
Menurutnya, pengalaman selama kuliah pascasarjana di Untidar juga memberi ruang berbagi antar mahasiswa yang mayoritas sudah memiliki pengalaman profesi. “Di sini lingkungannya sangat suportif, di kampus seperti keluarga kedua. Jadi meskipun berat, justru jadi motivasi bersama. Pesan saya untuk adik-adik S1, jangan ragu melanjutkan studi. Kalau niat kita baik, insyaallah selalu ada jalan,” pesannya.
Dengan berbagai persiapan yang dilakukan, Untidar optimistis program pascasarjana yang akan segera dibuka dapat menjadi pijakan penting bagi pengembangan mutu akademik sekaligus meningkatkan daya saing kampus di tingkat nasional.

Pos terkait