MERCUSUAR.CO, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, menegaskan pentingnya Program Desa Cerdas sebagai fondasi utama dalam percepatan pembangunan desa yang diharapkan dapat tercapai dalam lima tahun ke depan.
Program Desa Cerdas diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup di desa-desa dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya yang tersedia secara optimal.
“Dengan adanya Desa Cerdas, kita mengharapkan dapat mencapai masyarakat desa yang adil dan sejahtera dalam lima tahun mendatang. Sebanyak 47.254 desa telah menerapkan konsep Desa Cerdas,” ujar Menteri yang karib disapa Gus Halim saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader Digital di Jakarta Barat, Sabtu (11/5/2024).
Lebih lanjut, Gus Halim menambahkan bahwa Program Desa Cerdas akan mendukung kelangsungan rencana strategis desa serta menyediakan layanan desa yang optimal untuk memudahkan akses oleh seluruh warga melalui jaringan atau situs web resmi desa.
“Implementasi Desa Cerdas mencakup pembuatan situs web desa, pengelolaan data desa secara detail, layanan surat menyurat desa secara online, aplikasi pemantauan banjir dan pencurian, layanan ojek online di desa, perdagangan online di desa, dan lain sebagainya,” tambahnya.
Gus Halim juga menjelaskan bahwa Desa Cerdas akan menyediakan informasi rinci mengenai kesejahteraan, ekonomi, kondisi fisik rumah, serta data lahan pertanian dan infrastruktur di desa beserta data konkret lainnya.
“Dengan data desa yang akurat dan diperbarui secara berkala, kita dapat mengidentifikasi potensi sumber daya di desa, seperti lahan pertanian dan potensi mineral, yang menjadi landasan dalam pengambilan kebijakan di Desa Cerdas,” jelasnya.
Menteri tersebut berharap bahwa Bimtek kali ini akan memberikan pengetahuan yang cukup kepada kader digital untuk mendukung digitalisasi desa agar pembangunan desa dapat dilaksanakan dengan lebih berkualitas, efektif, dan efisien.
“Dengan memanfaatkan teknologi informasi, kita dapat mempercepat pencapaian pembangunan desa hingga 10 tahun lebih cepat dari target sebelumnya yang berlangsung selama 40 tahun,” tutup Gus Halim, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Jawa Timur.