Gus Halim Dorong Pembentukan Bank Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengungkapkan keinginannya untuk melihat terbentuknya bank desa di setiap desa di Indonesia. Harapan ini disampaikan oleh menteri yang akrab disapa Gus Halim, pada acara penyerahan hasil audit Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Bersama Lembaga Keuangan Desa (LKD) di Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa (11/6/2024).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengungkapkan keinginannya untuk melihat terbentuknya bank desa di setiap desa di Indonesia. Harapan ini disampaikan oleh menteri yang akrab disapa Gus Halim, pada acara penyerahan hasil audit Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Bersama Lembaga Keuangan Desa (LKD) di Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa (11/6/2024).

MERCUSUAR.CO, Semarang – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengungkapkan keinginannya untuk melihat terbentuknya bank desa di setiap desa di Indonesia. Harapan ini disampaikan oleh menteri yang akrab disapa Gus Halim, pada acara penyerahan hasil audit Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Bersama Lembaga Keuangan Desa (LKD) di Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa (11/6/2024).

Harapan Kemendes PDTT

Daftar isi

Gus Halim menyatakan bahwa keberadaan bank desa merupakan cita-cita besar dari Kementerian Desa PDTT. “Harapan kami di Kemendes adalah lahirnya bank desa yang merupakan sebuah usaha perbankan yang dilahirkan atas kerja sama antar BUMDesa Bersama LKD. Jadi, BUMDesa yang khusus menangani lembaga keuangan desa,” ujar Profesor Kehormatan UNESA ini.

Bacaan Lainnya

Kolaborasi dan Pendampingan OJK

Dalam pembentukannya, Gus Halim menyarankan agar BUMDesa bersama LKD yang telah diaudit bisa berkolaborasi untuk membentuk bank desa dengan pendampingan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Saya yakin ini akan sangat luar biasa bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat desa,” tambahnya dengan penuh optimisme.

Transformasi dari PNPM Mandiri Perdesaan

Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, menjelaskan bahwa BUMDesa Bersama LKD di Kabupaten Serang merupakan hasil transformasi dari Unit Pengelola Kegiatan (UPK) eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan yang programnya telah berakhir sejak 2014. “Semoga saja BUMDesa Bersama LKD yang telah diaudit bisa menjadi cikal bakal terbentuknya bank desa. Ini bisa menjadi usaha besar dan menjadi sandaran usaha-usaha mikro yang ada di Kabupaten Serang,” kata Ratu Tatu.

Hasil Audit dan Apresiasi

Dalam kegiatan penyerahan hasil audit, terdapat lima BUMDesa Bersama LKD yang mendapatkan opini dari kantor akuntan publik. Empat di antaranya meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), yakni BUMDesa Bersama UPK Mancak LKD, BUMDesa Bersama UPK Ciruas LKD, BUMDesa Bersama UPK Ciomas LKD, dan BUMDesa Bersama UPK Bojonegara LKD. Satu BUMDesa Bersama LKD, yaitu BUMDesa Bersama UPK Padarincang LKD, mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Komitmen Terhadap Transparansi

Kementerian Desa PDTT memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BUMDesa Bersama LKD yang telah diaudit oleh akuntan publik. “Alhamdulillah di Kabupaten Serang ini dari 27 BUMDesa Bersama LKD yang sudah teraudit ada 5 unit. Serang ini yang paling berhasil dan kami mengapresiasi kepada Bupati dan Jajaran Pemerintah Kabupaten Serang serta para direktur BUMDesa Bersama LKD,” ujar Ratu Tatu.

Langkah Menuju Kesejahteraan Desa

Pembentukan bank desa di setiap desa merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Dengan dukungan dan pendampingan dari berbagai pihak, termasuk OJK, diharapkan bank desa dapat menjadi solusi keuangan yang mumpuni untuk mendukung perkembangan ekonomi desa secara berkelanjutan. Gus Halim menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya besar Kemendes PDTT untuk membawa kemajuan yang signifikan bagi desa-desa di seluruh Indonesia.

Pos terkait