Variant Bio Amerika dan Mochtar Riyady Institue For Nanotechnology ( MRIN) Sukses Gelar Ekspose Hasil penelitian Genetika Manusia dataran Tinggi Dieng

IMG 20250708 WA0102

 

Mercusuar, Sembungan, Kejajar, Wonosobo – Ratusan warga dari dua desa, Sembungan dan Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, memadati gedung Bank Sampah Desa Sembungan pada hari ini. Mereka datang dengan antusiasme tinggi untuk mendengarkan ekspose hasil penelitian genetika dan kesehatan yang telah dilakukan oleh tim peneliti dari Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) dan Variant Bio Amerika Serikat pada tahun 2022 dan 2023. Acara sosialisasi ini merupakan wujud nyata kepedulian Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Jawa Tengah yang turut memberikan dukungan dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
Penelitian komprehensif ini berfokus pada kondisi kesehatan dan genetika populasi di dataran tinggi Dieng, khususnya di Desa Sembungan dan Sikunang. Tim peneliti yang terlibat dalam riset ini merupakan kolaborasi antara ilmuwan-ilmuwan terkemuka dari Variant Bio dan MRIN. Dari Variant Bio, ada Andrew Farnum, Dr. Jaye Moors, Dr. Stephane Castel, Dr. Kaja Wasik, Dr. Sarah LeBaron von Baeyer, Ha Thi Hoang, MD, PhD, dan Noah Collins, MA. Mereka didukung oleh kolaborator eksternal, Dr. Murray Cox. Sementara itu, tim MRIN yang terlibat dalam proyek ini adalah peneliti utama prof . Herawati Sudoyo dan Safarina Malik , VP.Project : Pradiptajati Kusuma, Sukma Oktavianthi, Lidwina Priliani, Isabella Apriyana, Leonard Taufik, Bertha L. Utami, Firda A. Ma’ruf, Prisca C. Limardi, Andreas Christian, Monika M. Novita, Triana I. Irawan, dan Maria Averia.
Acara sosialisasi ini terasa istimewa dengan kehadiran perwakilan dari Variant Bio, Miss Jaye Moors, dan Ibu Safarina Malik beserta tim dari MRIN. Turut hadir pula para pejabat penting di lingkungan Kabupaten Wonosobo, antara lain Dr. Jaelan, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo; Dudy Wardoyo, Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo; Camat Kejajar;kepala puskesmas Kejajr 1 dan 2, Prodia dan perangkat desa setempat, tidak ketinggalan ratusan warga dari dua desa juga memadati ruang pertemuan Bank Sampah tersebut
Kronologi Penelitian dan Harapan Masa Depan
Acara dibuka dan dipandu dengan apik oleh Tafrihan, Sekretaris Yayasan Diaspora. Ia menceritakan secara rinci kronologi dan proses penelitian sejak awal hingga akhir, termasuk adanya bantuan hibah berupa aplikasi KIA Online dan Sikebut yang merupakan bagian dari tindak lanjut penelitian.
Miss Jaye Moors, perwakilan dari Variant Bio, memberikan sambutan pertama dalam bahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan dengan sangat baik oleh Isabella dari MRIN. Dalam sambutannya, Miss Jaye menyampaikan rasa haru dan bangga yang mendalam atas keberhasilan kegiatan yang mereka dukung. Ia menyatakan bahwa penelitian ini berjalan dengan sangat baik dan memberikan manfaat signifikan bagi warga, serta memiliki potensi besar untuk pengembangan metode pengobatan di masa depan. Pernyataan ini disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Paparan Hasil Penelitian yang Paling Dinantikan Warga
Puncak acara yang paling dinanti-nantikan oleh warga adalah pemaparan hasil penelitian oleh Ibu Safarina Malik, atau yang lebih akrab disapa Bu Ina. Dengan lugas dan mudah dipahami, Bu Ina menjelaskan gambaran umum peserta penelitian:
• Total Peserta: 124 orang
o 63 Perempuan
o 61 Laki-laki
• Asal Desa:
o Sembungan: 45 Perempuan, 41 Laki-laki
o Sikunang: 18 Perempuan, 20 Laki-laki
Bu Ina kemudian memaparkan hasil-hasil penelitian yang sangat mencengangkan dan relevan dengan kondisi kesehatan warga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
• Genetika orang Dieng beradaptasi sangat baik untuk hidup di dataran tinggi yang memiliki tingkat oksigen rendah. Adaptasi ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen dalam darah dan meningkatkan perlindungan sistem saraf dari kerusakan akibat kekurangan oksigen.
• Obesitas (kelebihan berat badan) lebih banyak ditemukan pada peserta perempuan. Data menunjukkan 27.4% peserta mengalami obesitas dan 33.1% mengalami obesitas sentral. Lebih dari 60% peserta mengalami peningkatan kadar kolesterol jahat dan lebih dari 50% peserta memiliki tekanan darah di atas batas normal, yang keduanya merupakan dampak serius dari obesitas.
• Sebanyak 53% peserta mengonsumsi gula lebih dari 4 sendok makan per hari. Takaran ini melebihi anjuran batas aman dan meningkatkan risiko diabetes. Ini menjadi perhatian serius mengingat 7% peserta telah terdiagnosis diabetes, dan 37% lainnya berada dalam kategori pra-diabetes, dengan hanya 56% yang memiliki kadar gula normal.
• Kebiasaan merokok memiliki korelasi dengan peningkatan kadar asam urat dan gangguan fungsi ginjal. Data menunjukkan bahwa 35% peserta mengalami penurunan fungsi ginjal, sementara 65% lainnya masih memiliki fungsi ginjal yang normal. Lebih lanjut, 71% laki-laki mengalami gangguan fungsi ginjal, 75% peserta memiliki asam urat tinggi, dan 59% peserta adalah perokok.
Tanggapan dan Rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan
Mencermati hasil penelitian yang disampaikan oleh Bu Ina, Tafrihan kemudian meminta Dr. Jaelan, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, untuk memberikan tanggapan dan rekomendasi. Dengan pengalamannya yang luas di berbagai dinas kesehatan, Dr. Jaelan menyampaikan banyak hal terkait dengan usaha kesehatan masyarakat. Beliau menyoroti tingginya angka stunting di wilayah tersebut dan memberikan rekomendasi yang sangat penting bagi warga:
• Kurangi konsumsi garam dan gula.
• Jauhi asap rokok.
• Perbanyak aktivitas fisik.
• Lakukan cek kesehatan secara berkala.
Rekomendasi ini sangat relevan dengan hasil penelitian yang menunjukkan prevalensi obesitas, konsumsi gula berlebih, dan dampak merokok terhadap kesehatan ginjal dan asam urat.
Penyerahan Hibah Aplikasi dan Penutup
Acara juga dimeriahkan dengan penyerahan hibah aplikasi. Aplikasi Sikebut (Sistem Informasi Kebencanaan Terpadu) untuk relawan penanggulangan bencana Kabupaten Wonosobo diserahkan secara simbolis oleh Miss Jaye Moors kepada Dudy Wardoyo, Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo. Penyerahan ini disambut dengan antusiasme, mengingat pentingnya sistem informasi yang cepat dan akurat dalam penanggulangan bencana di daerah rawan seperti Wonosobo.
Selanjutnya, aplikasi KIA Online (Kesehatan Ibu dan Anak Online) diserahkan oleh Bu Ina kepada Dr. Jaelan. Penyerahan aplikasi ini disambut dengan antusiasme dan harapan besar. Dr. Jaelan berharap bahwa kelak aplikasi KIA Online ini dapat digunakan oleh semua posyandu yang ada di Kabupaten Wonosobo, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak secara merata.
Acara sosialisasi yang penuh makna ini ditutup oleh sambutan dari Khaerul Anam, Camat Kejajar, yang kemudian dipertegas oleh Tafrihan. Mereka berdua menyimpulkan bahwa semua hasil penelitian yang menunjukkan berbagai masalah kesehatan tersebut adalah akibat dari kemakmuran warga Desa Sembungan dan Sikunang yang tidak diimbangi oleh gaya hidup sehat. Rekomendasinya sangat sederhana namun krusial: hanya dengan mengubah gaya hidup dan lebih selektif pada apa yang dimasukkan ke dalam tubuh, warga dapat mencapai kesehatan yang optimal. Pesan ini menjadi penutup yang kuat, mengingatkan pentingnya kesadaran dan tindakan proaktif dalam menjaga kesehatan diri.
Sosialisasi ini tidak hanya menjadi ajang penyampaian hasil penelitian, tetapi juga sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, serta mendorong perubahan perilaku menuju gaya hidup yang lebih sehat. Kolaborasi antara lembaga penelitian, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan dapat terus berlanjut untuk menciptakan komunitas yang lebih sehat dan sejahtera di masa depan.(Taf)

Pos terkait