Purworejo, Mercusuar.co – Sejalan dengan tema HUT RI ke-80 tahun 2025 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo, bersama semua stake holder berupaya menjaga Ketahanan Pan gan. “Bersatu, Berdaulat, rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”
Beragam cara agar pangan selalu tersedia, terjangkau dan bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Purworejo. Selain itu tak kalah penting, berupaya mengkampanyekan Gerakan Selamatkan Pangan yang mengusung spirit STOP BOROS PANGAN !! Bersama Berkreasi Untuk Stop Boros Pangan, tak ada makanan yang terbuang sia-sia, masyarakat sejahtera dan Bumi tetap terjaga. Inilah yang diusung dan diteriakkan DKPP Purworejo dalam Karnaval Purworejo 2025, Sabtu (23/8).
DKPP mengajak petani dan seluruh masyarakat Purworejo, menguasai teknik panen dan pasca panen, para ibu untuk lebih bijak berbelanja, bijak memasak dan bijak mengolah pangan. Saat panen dan pasca panen berpotensi kehilangan hasil. Setiap hari, setiap keluarga berbelanja, memasak dan makan yang pada setiap kegiatan berpotensi menimbulkan pangan berlebih dan terbuang atau Food Loss and waste.
Para karyawan DKPP Purworejo berdandan ala Punakawan : Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong yang berperan sebagai penasihat, teman bercengkrama, dan penghibur di kala susah danmengajak kita semua untuk selalu berbuat kebaikan.
Rejeki berupa makanan, jangan sampai ada yang terbuang sia-sia. Petani telah bersusah payah menanam aneka tanaman sebagai bahan makanan.
“Mereka rela bermandi peluh dan berkubang lumpur bersusah payah mencari nafkah bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan makan keluarga. Ibu-ibu telah bersusah payah memasak, jangan ada yang dibuang, jangan sampai ada yang berakhir di tempat sampah!” kata Narator karnaval, Desty Lina Erfawati, S.P. berteriak lantang.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Penyuluhan Pertanian DKPP Purworejo, Arie Sulistyani, S.TP, M.P ada 8 Tips Stop Boros Pangan yakni :
Meal Planning, merencanakan apa saja yang akan dimasak.
2. Meal Preparation, penyiapan bahan pangan.
3. Menyimpan bahan makanan sesuai dengan karakteristiknya dan cek tanggal kedaluwarsa.
4. Ambil makanan secukupnya dan habiskan.
5. Bawa pulang makanan (take away)
6. Olah kembali makanan
7. Manfaatkan bagian bahan pangan yang berpotensi terbuang
8. Berbagilah, donasikan makanan berlebihan
Arie, leader bidang yang fokus pada prasarana pertanian dan kegiatan penyuluhan bagi para petani di Purworejo juga menyatakan bahwa Petani kita hanya 20% menyediakan pangan untuk semuanya., namun banyak yg menyia-nyiakan hasil jerih payah mereka.
“Kasihan petani tak mengenal lelah…..Demi sebutir nasi jadi berkah. Maka janganlah makan dengan serakah. Karena boros pangan malah jadi sampah! ” kata Arie kepada Mercusuar.co.
Sebagai salah satu program unggulan bidang pangan, yaitu kampanye STOP BOROS PANGAN agar tidak menimbuljan dampak negatif dari pangan yang terbuang, DKPP mengajak menyelamatkan pangan, tidak boros pangan dan menghabiskan makanan yang telah Tuhan berikan kepada kita. Stop Boros Pangan!(agam)