Asal Muasal Peringatan Hari Santri di Indonesia

WhatsApp Image 2025 10 18 at 09.53.13 58439906

WONOSOBO,Mercusuar.co –  Hari Santri setiap 22 Oktober menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia. Teringat pada semangat nasionalisme, solidaritas, dan tekad menjaga kemerdekaan melalui jalur keagamaan, budaya, serta pendidikan. Namun, bagaimana sebenarnya asal muasal peringatan ini? Dalam artikel ini, kita menelusuri jejak sejarah, konteks sosial, dan makna Hari Santri bagi kehidupan berbangsa.
Sejarah singkat lahirnya gerakan santri
Santri adalah sebutan untuk pelajar pondok pesantren yang belajar ilmu agama dengan muatan budaya dan tradisi lokal. Sejak masa kolonial, pesantren berperan sebagai pusat pengajaran nilai-nilai moral, bahasa, dan literasi, sekaligus tempat berkumpulnya warga desa untuk berdiskusi mengenai nasib bangsa. Pada masa perjuangan kemerdekaan, santri tidak hanya menguasai ilmu keagamaan, tetapi juga terlibat dalam pergerakan nasional, misalnya sebagai tokoh yang membongkar kebijakan penjajah, mengorganisasi pangan, maupun menggalang dukungan untuk kemerdekaan.
Lahirnya keputusan politik
Pada 22 Oktober 2015, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) yang menetapkan Hari Santri Nasional. Langkah ini menegaskan pengakuan negara atas kontribusi santri dan pondok pesantren terhadap kemerdekaan, persatuan, serta pembangunan nasional. Penetapan ini juga menjadi refleksi upaya menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama dan semangat kebangsaan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mengapa tanggal 22 Oktober?
Tanggal 22 Oktober dipilih karena pada hari itu, pada tahun 1945, para santri ikut berperan dalam menyelesaikan proses perumusan dan pengesahan dasar negara serta konstitusi Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945. Santri turut berpartisipasi dalam forum-forum diskusi dan pertemuan yang membentuk arah bangsa pasca proklamasi. Peringatan ini menjadi simbol persatuan antara para santri, ulama, dan elemen bangsa lain dalam memperkokoh kemerdekaan dan kemajuan negara.
Makna Hari Santri bagi masyarakat
• Pengakuan negara terhadap kontribusi santri: Hari Santri menegaskan bahwa kehadiran santri dalam sejarah kemerdekaan bukan sekadar budaya religius, melainkan bagian integral dari peradaban nasional.
• Pendidikan nasional berkelanjutan: Peringatan ini juga menekankan pentingnya literasi, keimanan, dan etika sebagai pilar pembentukan generasi muda yang cerdas, kritis, dan berprinsip.
• Toleransi dan persatuan: Di tengah dinamika pluralisme Indonesia, Hari Santri menjadi ajang merayakan toleransi antaragama dan kerukunan antar komunitas, sambil menjaga identitas budaya masing-masing.
• Peran santri masa kini: Generasi santri tidak hanya menguasai ilmu fiqh dan hadis, tetapi juga berperan dalam bidang sosial, ekonomi, dan teknologi, membangun jembatan antara tradisi dan inovasi.
Perayaan dan geliat komunitas
Peringatan Hari Santri biasanya ditandai dengan berbagai aktivitas:
• Upacara bendera di instansi pemerintah, kampus, dan lembaga pendidikan pesantren.
• Dialog kebangsaan, lokakarya literasi, dan seminar mengenai peran santri dalam negara modern.
• Kompetisi pesantren tematik, pameran budaya, dan pelestarian bahasa daerah.
• Khotmil Qur’an dan kajian kitab kuning secara masal
• Program bakti sosial, pengumpulan donasi, serta kegiatan kemanusiaan untuk warga yang membutuhkan.
Tantangan masa kini
Walau peringatan rutin digelar, tantangan moderasi, radikalisasi, dan misinformasi tetap menjadi perhatian. Hari Santri berperan sebagai pengingat agar komunitas santri aktif berkontribusi pada edukasi publik, menjaga toleransi, serta menguatkan semangat kebangsaan tanpa mengabaikan identitas keagamaan. Dengan kolaborasi antara pesantren, sekolah, universitas, dan organisasi kemasyarakatan, nilai-nilai kemerdekaan dapat tumbuh dalam kerangka hak asasi manusia dan demokrasi.yang lebih mendesak Adalah bagaimana nilai nilai pesantren dan akhlak santri bisa mewarnai tatanan kehidupan global
Asal muasal peringatan Hari Santri di Indonesia adalah kisah panjang keterlibatan santri dalam perjuangan kemerdekaan dan pembentukan negara. Lewat tanggal 22 Oktober, kita diajak merenung tentang peran penting edukasi, toleransi, dan persatuan dalam mewujudkan bangsa yang mandiri, adil, dan beradab. Hari Santri tidak hanya milik satu kelompok, melainkan milik seluruh bangsa yang menjunjung tinggi komitmen terhadap kemerdekaan, keimanan, dan kemajuan

Pos terkait