MERCUSUAR, Wonosobo, 24 Juli 2024 – Puncak Peringatan Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo berlangsung dengan kemeriahan luar biasa di Alun-alun Wonosobo ,Rabu (24/07/2024). Acara yang diselenggarakan dengan rangkaian kegiatan lebih variatif ini berhasil menarik perhatian masyarakat lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, memberikan sambutan dalam acara ini. Ia menekankan pentingnya momentum ini sebagai evaluasi menyeluruh terhadap segala yang telah dilakukan, terutama mengingat masyarakat sedang dalam masa transisi akibat dampak pandemi berkepanjangan.
Afif Nurhidayat mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi dalam memanfaatkan semua potensi sumber daya yang ada demi kemajuan dan kejayaan ekonomi Wonosobo di masa mendatang. Ia menyampaikan rasa syukur atas partisipasi seluruh elemen masyarakat yang telah digiatkan, sehingga sedikit demi sedikit dapat meningkatkan perekonomian daerah.
Bupati juga menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi daerah, seperti kemiskinan, stunting, dan perkawinan anak. Menurutnya, semua itu harus dihadapi dan diselesaikan agar tercipta tatanan yang sesuai dengan cita-cita Wonosobo: berdaya saing, maju, dan berani.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo, Agus Wibowo, menjelaskan bahwa Prosesi Pisowanan Agung diawali dengan pengembalian Panji-Panji Daerah dari beberapa elemen masyarakat kepada Bupati Wonosobo. Panji-Panji tersebut dikembalikan secara simbolis oleh Camat Kalikajar, Danramil Kalikajar, Kapolsek Kalikajar, dan Sekcam Kalikajar kepada Bupati, Dandim 07/07, Kapolres, dan Ketua DPRD Wonosobo.
Setelah prosesi pengembalian Panji-Panji Daerah, dilanjutkan dengan prosesi Birat Sengkala yang menandai berakhirnya prosesi Pisowanan Agung. Birat Sengkala dilakukan oleh Bupati Wonosobo dengan memercikan air dari tujuh sumber mata air ke empat penjuru mata angin, sebagai simbol perlindungan dan kemakmuran Kota Wonosobo.
Acara puncak ini berlangsung pada Rabu, 24 Juli 2024, dan dilanjutkan dengan acara Kembul Bujana. Makanan yang dibawa dalam Kembul Bujana dibagikan kepada masyarakat Wonosobo yang hadir, sebagai simbol berakhirnya prosesi puncak Hari Jadi Wonosobo ke-199.
Saat Kembul Bujana, masyarakat juga mengikuti Grebek Gunungan Sayur, berlomba mengambil hasil bumi dari gunungan yang telah disediakan selama prosesi Pisowanan Agung. Acara ditutup dengan pentas kesenian tradisional dan tarian kolaborasi untuk menghibur masyarakat yang hadir, menambah semarak perayaan Hari Jadi Wonosobo.