Satpol PP Wonosobo Amankan 334 Bungkus Rokok Ilegal

MERCUSUAR, ‎WONOSOBO– Tim gabungan Kabupaten Wonosobo yang terdiri dari Satpol PP, Polres, Kodim, Kejaksaan Negeri, Diskominfo, Bagian Hukum, Badan Kesbangpol, serta Bea Cukai Magelang berhasil mengamankan 334 bungkus rokok ilegal tanpa pita cukai dari sebuah toko di Kecamatan Kertek.
‎
‎Operasi dimulai dengan apel persiapan di halaman kantor Satpol PP Wonosobo, kemudian dilanjutkan dengan penyisiran di beberapa lokasi. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah rokok ilegal berbagai merek, antara lain Humer, Coventry, Manchester, dan Lufman. Seluruh barang bukti dibawa ke Kantor Bea Cukai Magelang untuk proses hukum lebih lanjut.
‎
‎Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Wonosobo, R. Istakhoiri, menjelaskan operasi ini dilakukan setelah dua pekan pemantauan intensif berdasarkan laporan masyarakat.
‎
‎“Rokok yang kami sita termasuk kategori rokok polos karena tidak dilekati pita cukai. Sesuai aturan, barang bukti langsung kami serahkan ke Bea Cukai Magelang untuk diproses lebih lanjut,” ujar Istakhoiri.
‎
‎Ia menambahkan, berdasarkan keterangan pemilik toko, rokok ilegal tersebut dititipkan oleh pihak asal Madura untuk dijual dengan harga murah. Praktik ini, katanya, merupakan salah satu modus peredaran rokok ilegal demi mendapatkan keuntungan cepat tanpa membayar pajak.
‎
‎“Mafia rokok kerap mengelabui pedagang dengan berbagai cara, seperti menawarkan rokok tanpa pita cukai, menggunakan pita cukai palsu, hingga pita bekas. Karena itu kami imbau para pedagang lebih waspada agar tidak ikut terjebak dalam praktik ilegal tersebut,” tegasnya.
‎
‎Selain penindakan, tim gabungan juga melakukan sosialisasi dengan menempelkan stiker “Gempur Rokok Ilegal” di sejumlah titik. Langkah ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa membeli rokok ilegal tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merugikan negara karena berkurangnya pemasukan dari sektor cukai.
‎
‎“Kami minta masyarakat berhenti membeli rokok ilegal. Dukungan masyarakat sangat penting untuk menekan peredarannya. Ingat, setiap batang rokok ilegal yang beredar, sama saja mengurangi pemasukan negara,” pungkas Istakhoiri.(boy)