Pemkab Wonosobo Gelar Workshop Penanganan Insiden Siber untuk Tingkatkan Kesiapan Keamanan Digital

IMG 8018 scaled

Mercusuar.co, WONOSOBO – Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar Workshop Penanganan Insiden Siber di Ruang Mangunkusuma Setda Wonosobo, Kamis (31/10/2024). Acara ini diadakan untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menangani dan mencegah insiden siber di lingkungan perangkat daerah.

Asisten Administrasi Umum, dr. Mohammad Riyanto, menyatakan bahwa pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber di Wonosobo memiliki peran penting dalam merespons ancaman keamanan siber, terutama dalam mencegah kebocoran data.

Bacaan Lainnya

“Workshop ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber di perangkat daerah. Melalui kegiatan ini, mereka akan dilatih keterampilan mengelola insiden siber di sektor pemerintahan,” ungkap Riyanto.

Berdasarkan data, Pemkab Wonosobo mengelola 135 aplikasi dan 356 situs web yang mendukung layanan publik. Riyanto menekankan pentingnya penguatan keamanan siber mengingat peran strategis infrastruktur digital tersebut.

“Saya mengimbau seluruh perangkat daerah untuk meningkatkan kompetensi SDM TIK dan proaktif berkoordinasi dengan Tim Tanggap Insiden Siber Kabupaten Wonosobo,” tambahnya.

Narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Marcelina Tri Nasiti Widayatmi, menilai pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber sebagai langkah strategis menekan risiko serangan siber di daerah. Menurutnya, pemerintah sering menjadi target serangan karena kelemahan pada pembaruan sistem.

“CSIRT di daerah bisa berbagi informasi dan berkolaborasi dalam penanganan insiden,” kata Marcelina.

Kepala Diskominfo Wonosobo, Fahmi Hidayat, menegaskan bahwa ancaman siber yang dinamis membutuhkan kesiapan berkelanjutan. Dalam workshop ini, BSSN menyampaikan materi tentang antisipasi ancaman siber, peran CSIRT, dan pengelolaan insiden siber.

“Ke depan, kami akan meningkatkan kapasitas tim dan melakukan uji coba kesiapan menghadapi serangan siber,” tutup Fahmi.(Gen)

Pos terkait