Kampung Seni Sruni, Filosofi Mendalam Dibalik Kerajinan Topengnya

WhatsApp Image 2025 01 10 at 21.40.12 88169297 scaled

Wonosobo, Mercusuar.co – Topeng Lengger merupakan salah satu kesenian lokal khas Wonosobo, Jawa Tengah yang sarat akan makna dan filosofi.

Tari Topeng Lengger sangat lestari di Kampung Seni Sruni, Jaraksari, Wonosobo. Banyak penggiat kesenian Lengger di desa tersebut. Salah satunya pengrajin topeng sekaligus pelukis, Bondet Lukistyo Adi Wibowo atau yang akrab disapa Bondet.

Bacaan Lainnya

Dari wawancara pada Jumat (10/1/2025) dengan Bondet. Bondet merupakan seniman asli Wonosobo yang sudah menekuni kerajinan topeng turunun-temurun dari masa kecil.

“Dari kecil melihat bapak membuat topeng sampai besar, sampai belajar sampai bisa dan senang sampai sekarang,” ucapnya.

Bondet mempelajari seni tidak melalui jalur akademis, namun otodidak.

“Saya bukan orang akademis, mas. Saya enggak sekolah di seni. Seninya otodidak,” katanya.

Topeng Lengger bukan semata-mata bentuk buah tangan, tetapi juga memiliki makna filosofis.

“Topeng lengger itu sesuatu yang tertutupi ya. Jadi tutuping pangrasa sama batasing paningal,” ujar Bondet. “Batasing paningal itu berarti batasnya pengelihatan, hanya lubang mata yang kita harus fokus pada penglihatan,” lanjutnya.

Bondet menjelaskan dalam sejarahnya, sebelum ada topeng lengger, pementasan kesenian lokal seperti lengger dan tayuban tidak memakai topeng dan tidak memiliki batasan.

“Pada masa itu sebelum ada tari topeng lengger itu ada gendotan, tayuban itu tidak memakai topeng dan tidak ada batasan, dan tidak ada jarak,” ucap Bondet.

Bondet menjelaskan fungsi topeng lengger sebagai batasan sekaligus penyempurna Tari Topeng Lengger. Penari diatas panggung tanpa topeng yang di tonton oleh sanak saudara dinilai vulgar.

“Jadi kalau sekarang terlalu vulgar. Orang tua menari diatas panggung, yang nonton anak cucunya, terus dia nyawer, cara nyawernya dilihat gak pas gitu kan. Itu kurang indah dilihat dalam sebuah seni, itu kurang indah,” tegasnya.

Kata lengger juga merupakan sebuah akronim dari elingo yo ngger yang berarti sebuah perintah pengingat.

Bondet menjabarkan lagi tentang bagaimana hidup memiliki batasan.

Kowe kudu ngerti marang sangkan paraning dumadi. ngerti urip, ngerti batasan, hidup itu ada batasannya. Seneng-seneng ya batasannya, semua ada batasannya, itu disebut lengger itu langgar (larangan).”

Sebelumnya, acara pertunjukkan seni seperti itu dilaksanakan dari pagi sampai pagi. Namun setelah adanya batasan atau lengger, pertunjukkan tersebut dibatasi dengan waktu istirahat saat menjelang waktu sholat.

Bondet mempertegas makna Topeng Lengger sebagai pembatas sekaligus penyempurna kesenian Tari Topeng Lengger.

“Jadi fungsi sekaligus makna dari Tari Topeng Lengger ini buat sekaligus pembatas. Tapi (juga) menjadi keindahan dalam sebuah seni, menjadi penyempurna,” tegas Bondet. (pan).

Pos terkait