MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Sejumlah tokoh politik yang menyatakan diri untuk maju dalam gelanggang pilkada di Wonosobo sudah bermunculan. Hanya saja mereka belum berani konsolidasi secara masif ke masyarakat disebabkan belum ada kejelasan rekomendasi dari partai politik sebagai kendaraan.
Hal ini disampaikan Pengamat Sosial Kemasyarakatan Wonosobo Ahmad Baehaqi, Jumat (12/7) saat ditemui tim Mercusuar Network.
Dalam pengamatan Baehaqi, setidaknya ada dua faktor para calon dalam pilkada Wonosobo ini tidak bergerak secara masif, pertama soal belum jelasnya rekomendasi dari partai politik dimana mereka mendaftar. Persoalan ini menjadi keraguan bagi para calon untuk memulai pertarungan.
“Problem rekomendasi yang masih digantung parpol inilah yang membuat mereka belum berani start,” katanya.
Kepastian dalam rekom, imbuhnya, hampir menjadi kebutuhan riil dalam memanaskan mesin tim para calon di lapangan. “Tanpa rekom mereka sebenarnya hanya dikenal sebagai tokoh yang akan maju, dan ini semua orang bisa melakukan,” ungkapnya.
Faktor kedua, menurut Baehaqi belum adanya bandar politik yang mumpuni untuk ongkos pertarungan pilkada. Dijelaskan tren biaya politik di Wonosobo yang mengalami peningkatan membuat para bandar yang menjadi pemodal tak begitu tertarik. Biaya politik yang melambung itu setidaknya terlihat dalam dua kali pilkada yaitu pilkada 2015 dan pilkada 2020.
“Dari sisi kapital politik, tak banyak bandar yang turun mempersiapkan dan sedia modal. Ini problem kesiapan selain soal rekomendasi tadi,” katanya.
Seperti informasi yang beredar di masyarakat, beberapa calon yang diprediksi maju dalam pilkada Wonosobo 2024 untuk posisi bupati yakni incumbent Afif Nurhidayat (Ketua DPC PDI Perjuangan), Khoirul Mujtaba (Tokoh agama), Tomy Romansyah (anggota Polri), Agung Koesbiyanto (Pengusaha), Abdurahman Effendi (Ketua PCNU), Suwondo Yudhistiro (PKB).
Pada posisi calon wakil bupati beredar nama incumbent M Albar (PKB), Eko Sigug (PDIP), Heru Nurcahyo (Kades Randusari), Prananda (pensiunan Polri), dan Ika Andi (Ketua HIPMI) dan One Andang Wardoyo (Sekda).(bgs)