Tidak Ada Libur Penuh bagi Sekolah Selama Bulan Puasa

MPLS di SDN 1 Purbalingga Lor Siswa Baru Adaptasi, Didampingi Wali Murid, Senin 22 Juli 2024 (Bagus/mercusuar)
MPLS di SDN 1 Purbalingga Lor Siswa Baru Adaptasi, Didampingi Wali Murid, Senin 22 Juli 2024 (Bagus/mercusuar)

Jakarta, Mercusuar.co – Pembelajaran sekolah tidak libur satu bulan penuh saat bulan Ramadan 2025. Berdasarkan Surat Edaran Bersama (SEB) tiga menteri yang dikeluarkan Selasa (21/1/2025) akan tetap ada pembelajaran di lingkungan sekolah.

Penjelasan tentang agenda libur Ramadan dijelaskan dalam SEB Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Menteri Agama (Menag), dan Menteri dalam Negeri (Mendagri).

Siswa mendapatkan libur di awal puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri. dengan total hari libur sebanyak 14 kali.

Berikut adalah jadwal kegiatan sekolah bulan ramadhan menurut isi SEB tiga menteri.

  1. Libur Awal Puasa
    Tanggal 27 dan 28 Februari serta tanggal 3, 4, dan 5 Maret 2025. Kegiatan pembelajaran masa ini dilaksanakan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat sesuai penugasan dari sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan.
  2. Kegiatan Pembelajaran di Sekolah
    Tanggal 6 sampai dengan tanggal 25 Maret 2025. Kegiatan pembelajaran masa ini dilaksanakan di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan.
  3. Libur Akhir Puasa dan Idul Fitri
    Tanggal 26,27, dan 28 Maret serta tanggal 2,3,4,7, dan 8 April 2025. Merupakan libur bersama Idulfitri bagi sekolah/madrasah/ satuan pendidikan keagamaan.
    Selama libur ldulfitri, peserta didik diharapkan melaksanakan silaturahmi dengan keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan persaudaraan dan persatuan.

Siswa tetap diwajibkan untuk belajar dirumah sesuai dengan arahan sekolah selama adanya libur jika sesuai dengan isi SEB tiga menteri.

Siswa juga diharap melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat selama bulan Ramadan.

“Selama bulan Ramadan diharapkan melaksanakan kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan iman dan takwa, akhlak mulia, kepemimpinan, dan kegiatan sosial yang membentuk karakter mulia dan kepribadian utama.” dikutip dari isi SEB tiga menteri.

Anjuran kegiatan tersebut dijelaskan lebih rinci lagi dalam isi SEB menjadi dua kategori, peserta didik beragama Islam dan yang beragama selain Islam. Rinciannya sebagai berikut:

  • Bagi peserta didik yang beragama Islam dianjurkan melaksanakan kegiatan tadarus Alquran, pesantren kilat, kajian keislaman, dan kegiatan lainnya yang meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
  • Bagi peserta didik yang beragama selain Islam, dianjurkan melaksanakan kegiatan bimbingan rohani dan kegiatan keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

(pan)

Pos terkait