Mercusuar.co, WONOSOBO – Sebagai langkah pencegahan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak, vaksinasi dilakukan di Desa Wonoroto, Kecamatan Watumalang, Wonosobo, pada Rabu (22/1/2025), dengan jumlah 30 ekor sapi tervaksinasi. Watumalang tercatat sebagai wilayah dengan kasus PMK tertinggi di Kabupaten Wonosobo, dengan jumlah kasus mencapai kurang kebih 65 ekor sapi hingga saat ini.
Menurut Heri Prasetya, Kepala Bidang Peternakan, PMK disebabkan oleh virus genus Aphtovirus tipe A yang mudah menyebar melalui kontak langsung antarhewan maupun melalui peralatan yang terkontaminasi.
“Hari ini vaksinasi difokuskan untuk hewan ternak yang sehat. Vaksin yang digunakan merupakan vaksin inaktif dan dilakukan secara door to door. Peternak juga bisa melakukan vaksinasi secara mandiri dengan melaporkan ke petugas teknis kecamatan,” jelasnya.
Jawa Tengah sendiri mendapat alokasi vaksin sebanyak 40.000 dosis dari pemerintah pusat yang dibagi ke 35 kabupaten, termasuk Wonosobo yang menerima 500 dosis untuk tahap awal. Pada hari ini terdapat tiga tahap yaitu vaksinasi, pemberian vitamin dan mineral. Alokasi tambahan direncanakan pada Februari mendatang, meskipun jumlah pastinya belum ditentukan.
Sejak awal tahun, kasus PMK di Kabupaten Wonosobo meningkat dari 130 menjadi 142 ekor sapi. Watumalang menjadi salah satu titik perhatian karena jumlah populasi sapinya yang tinggi, mencapai 2.500 ekor, dengan sekitar 200 ekor berada di Wonoroto. Kardi, Petugas Teknis Kecamatan Watumalang, menambahkan bahwa tiga kasus kematian sapi akibat PMK ditemukan di Desa Pasuruan dan Banyukembar.
“Sapi yang meninggal biasanya masih bakalan kecil dan rentan terpapar penyakit,” ujar Kardi.
Dinas Peternakan terus mengimbau peternak untuk proaktif melaporkan kondisi ternaknya agar langkah penanganan lebih cepat dilakukan. Selain vaksinasi, pencegahan PMK mencakup karantina selama 14 hari bagi ternak baru, menjaga kebersihan kandang, menyediakan pakan berkualitas, serta pemberian vitamin. Vaksinasi juga memerlukan booster setiap enam bulan untuk memastikan kekebalan hewan tetap terjaga.
Sementara itu, pasar hewan masih tetap beroperasi dengan pengawasan ketat melalui desinfeksi dan pemeriksaan ternak yang datang. Namun, masyarakat diimbau untuk tidak membeli ternak dari luar daerah guna mengurangi risiko penyebaran PMK.
Slamet Sugiono, seorang peternak sapi di Wonoroto, mengaku lega setelah keempat ekor sapinya divaksinasi.
“Dengan adanya vaksinasi ini, saya merasa lebih tenang. Saya juga menjaga kebersihan kandang dan memberikan makanan bergizi pada sapi saya, yang terdiri dari jenis simental dan limosin,” ungkapnya.
Dinas Peternakan berharap kerja sama dari seluruh pihak, terutama peternak, untuk mengatasi PMK secara bersama-sama.
“Jangan ragu untuk melapor jika ada gejala pada ternak. Dengan demikian, kita bisa menekan penyebaran PMK di Wonosobo,” tutup Heri Prasetya.(Gen)