Khaul Lurah Sudarto: Perekat dan Pemersatu Masyarakat Kelurahan Mudal

WhatsApp Image 2025 01 22 at 10.47.26 992b1362

Mercusuar.co, WONOSOBO – Khaul Lurah Sudarto menjadi momen penting bagi masyarakat Kelurahan Mudal untuk mengenang jasa tokoh muda inspiratif yang gugur demi rakyat. Acara ini juga menjadi perekat dan pemersatu masyarakat dari berbagai dusun dan kalangan di wilayah yang berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut tersebut.

Kelurahan Mudal, yang berada di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, terdiri atas beberapa rukun warga (RW) yang tersebar di berbagai dusun dan perumahan, seperti Binangun, Limbangan, Pandansari, Gobragan, serta kawasan perumahan Manggisan dan Permata Hijau. Meskipun letaknya hanya 10 menit dari pusat kota, Kelurahan Mudal memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang menjadi identitas bersama masyarakatnya.

Saliman, S.E., selaku Lurah Mudal saat ini, menjelaskan bahwa Khaul Lurah Sudarto digelar sebagai penghormatan atas jasa besar almarhum.

“Pak Lurah Sudarto adalah tokoh muda yang cerdas. Di usia 16 tahun, ia sudah menjabat kepala desa. Beliau menjadi panutan karena kecerdasannya serta dedikasinya untuk masyarakat,” ungkapnya.

WhatsApp Image 2025 01 22 at 10.47.26 e1508c9a

Sudarto gugur tragis pada usia muda akibat ranjau yang dipasang penjajah Belanda. Kejadian itu terjadi pada tahun 1949 di Dusun Binangun. Menurut kesaksian Sudarmo, seorang tokoh masyarakat yang saat itu masih berusia 10 tahun, Sudarto terkena ranjau saat hendak memeriksa pengerjaan saluran irigasi yang dibangun warga untuk sawah-sawah yang kekurangan air.

“Ia sudah diperingatkan oleh ibunya untuk tidak pergi ke sawah karena ada ancaman bom. Namun, Pak Sudarto tetap pergi demi memastikan kebutuhan masyarakatnya terpenuhi,” kenang Bapak Sudarmo. Tragisnya, ranjau tersebut meledak ketika Sudarto membuka pintu di area mata air, mengakibatkan tubuhnya hancur.

Rohmad, adik kandung Sudarto, menambahkan, “Pak Sudarto sempat berkata kepada Toben, warga yang pertama kali menemukannya, ‘Toben, perut saya kok sakit kenapa?’ sebelum akhirnya beliau meninggal dunia.” Jenazah Sudarto kemudian dimakamkan secara sembunyi-sembunyi di malam hari di Dusun Binangun untuk menghindari pengawasan Belanda.

Sebagai bentuk penghormatan, nama Lurah Sudarto diabadikan menjadi nama jalan dari Bugangan hingga Limbangan. Selain itu, Khaul Lurah Sudarto diadakan setiap tahun untuk mengenang jasa beliau.

“Meskipun tanggal pastinya belum diketahui, khaul ini menjadi sarana untuk menghormati perjuangan dan pengorbanan beliau,” ujar Saliman.

Selain memiliki sejarah perjuangan, Mudal juga kaya akan seni budaya. Tari Lengger dan Jaran Kepang menjadi warisan budaya yang terus dilestarikan. Kusnandar selaku tokoh masyarakat, menjelaskan bahwa tarian tersebut bukan sekadar hiburan, melainkan memiliki makna filosofis yang mendalam.

WhatsApp Image 2025 01 22 at 10.47.25 1dc3f34a

“Tari Lengger dan Jaran Kepang berkaitan erat dengan ajaran hidup Jawa, yaitu sangkan paraning dumadi (asal dan tujuan manusia),” jelasnya.

Untuk melestarikan budaya ini, Kusnandar aktif mengajarkan tarian tersebut kepada anak-anak muda. “Ini penting agar generasi muda mencintai budaya desa sendiri dan tidak melupakan akar tradisi,” tambahnya.

Selain dikenal sebagai daerah yang kaya budaya, masyarakat Mudal mayoritas bekerja sebagai petani. Mereka menanam padi, sayur, jagung, dan cabai. Dahulu, Mudal juga terkenal dengan kerajinan bambunya seperti cetok dan entik, yang banyak dihasilkan oleh Dusun Limbangan dan Binangun. Namun, seiring perkembangan zaman, kerajinan bambu mulai ditinggalkan karena alat-alat tradisional tersebut digantikan oleh bahan plastik.

Di sisi lain, perkembangan zaman juga membawa potensi baru. Kelurahan Mudal kini mulai mengembangkan industri rumah tangga berupa kerajinan batik.

“Kami sudah mempromosikan kerajinan batik beberapa waktu lalu. Ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Saliman.

WhatsApp Image 2025 01 22 at 10.47.30 1216a746

Kelurahan Mudal juga mengalami perubahan dari segi struktur sosial. Wilayah yang dahulu identik dengan suasana pedesaan, seperti di Dusun Binangun, kini mulai berkembang menjadi lebih modern, terutama di kawasan perumahan seperti Manggisan. Meskipun begitu, interaksi dan komunikasi masyarakat tetap terjalin erat, menjadi bukti kuatnya ikatan sosial di Mudal.

Lurah Sudarto tidak hanya dikenang sebagai tokoh muda yang cerdas dan berani, tetapi juga sebagai simbol pengorbanan untuk rakyat. Menurut Sudarmo, salah satu nilai penting yang diwariskan oleh Sudarto adalah semangat pengabdian.

“Beliau rela mengorbankan nyawanya demi kepentingan masyarakat. Ini menjadi teladan bagi kita semua untuk selalu guyub rukun dan memprioritaskan kepentingan bersama,” tutupnya.

Dengan semangat yang diwariskan oleh Lurah Sudarto, masyarakat Kelurahan Mudal terus menjaga kebersamaan dan berupaya memajukan wilayahnya, baik dari segi budaya, ekonomi, maupun sosial. Khaul ini tidak hanya menjadi momen penghormatan, tetapi juga ajang mempererat persaudaraan antarwarga.(Gen)

Pos terkait