MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Pemerintah Kabupaten Wonosobo terus melakukan bermacam upaya mewujudkan program unggulan memperbaiki pembelajaran melalui program Wonosobo Pintar.
Pemkab Wonosobo melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo, Selasa (5/8/2023) meluncurkan 5 program kegiatan untuk menunjang kemajuan pendidikan di Kabupaten Wonosobo.
Bantuan Operasional Sekolah Pemerintah Daerah( BOSP) Daerah senilai 9 miliyar digelontorkan buat mendukung bayaran personalia serta operasional buat satuan pendidikan di Kabupaten Wonosobo.
BOSP Daerah resmi berlaku semenjak bulan Juli 2023 sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2023 tentang petunjuk teknis pengelolaan bantuan operasional satuan pendidikan daerah untuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
Kepala Disdikpora Kabupaten Wonosobo, Tono Prihatono berkata, BOSP Daerah diberikan kepada satuan pendidikan dari jenjang TK, SD, dan SMP Negeri di Kabupaten Wonosobo.
“Penyaluran bantuan operasional sekolah dari APBD. Dimana kegiatan ini bupati mengalokasikan angka 9 miliyar buat satuan pendidikan negeri TK, SD, SMP yang bertujuan buat menopang sekolah dalam penerapan operasional sekolah,” jelasnya.
Tidak hanya itu, hari ini turut diluncurkan penetapan hari refleksi diri yang sudah diresmikan lewat surat edaran Bupati Wonosobo.
Refleksi diri jadi elemen utama profesionalisme guru dalam proses pembelajaran guru serta siswa dengan mengeksplorasi referensi pengajaran baru dan berinovasi.
“Hari Sabtu tiap minggunya untuk penerapan refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh bapak ibu guru untuk bertujuan menambah proses mutu pendidikan di kelas,” ucapnya.
Tidak hanya itu, upacara bendera dengan mengenakan Bahasa Jawa pula mulai diterapkan pada tahun ajaran ini.
Upacara bendera dengan memakai Bahasa Jawa sebagai wujud melestarikan budaya, media buat menumbuhkan keterampilan, dan menghargai budaya Jawa sehingga diharapkan akan meningkatkan sikap positif pada peserta didik.
“Pelaksanaan tiap hari Senin, minggu ke 4 seluruh sekolah melakukan upacara berbahasa Jawa bertujuan buat nguri- uiri budaya Jawa,” tambahnya.
Program suara siswa buat pendidikan kerjasama dengan PT Pos Indonesia pula diluncurkan.
Program ini jadi wadah siswa mengutarakan pendapat mengenai situasi serta layanan pendidikan yang berlangsung di satuan pendidikannya.
Tiap 2 minggu sekali, kantor Pos akan mengambil pesan yang ditulis siswa. Lewat suara siswa ini hendak menolong upaya revisi layanan pendidikan bagian tertentu yang dinilai masih kurang.
Program terakhir yang diluncurkan yakni buku pemeliharaan sarana serta prasarana oleh satuan pendidikan.
“Buku ini diperuntukan buat memberikan pedoman pada sekolah untuk bagaimana memelihara bangunan fisik ataupun non fisik,” terangnya.
Dalam aktivitas hari ini berlangsung pemberian beasiswa pendidikan, seragam, serta perlengkapan sekolah untuk Anak Putus Sekolah( ATS) yang kembali buat bersekolah.
Seperti diketahui ATS di Kabupaten Wonosobo cukup banyak, dimana diupayakan buat kembali bersekolah lewat program Mayo Sekolah.
Tahun 2022 terdapat sebanyak 228 siswa kembali bersekolah, sedangkan pada tahun ini terdapat sebanyak 156 siswa kembali bersekolah.
“Ini PR yang berat karena untuk mendorong dan memotivasi anak yang sudah putus sekolah ini luar biasa. Saat ini ada kisaran 2.000 an anak tidak sekolah karena beberapa faktor seperti bekerja, menikah, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Selain program Mayo Sekolah yang sudah berjalan, program Unit Layanan Disabilitas (ULD) juga terus menjadi upaya memenuhi hak-hak anak disabilitas untuk mendapat pendidikan.
“Semua satuan pendidikan jadi tugas ULD memberikan konseling dan pendampingan karena anak-anak ini masih berhak untuk bersekolah dan terus meraih mimpinya,” imbuhnya.
Salah satu hal yang penting dalam dunia pendidikan ialah pendidikan karakter bagi siswa salah satunya melalui penguatan pelajar Pancasila yang sudah berjalan di setiap sekolah di Wonosobo.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan, melalui program yang sudah diluncurkan ini diharapkan akan dapat terus berjalan dengan baik.
Bupati Afif meminta evaluasi terus dilakukan dalam pelaksanaanya untuk mengetahui kekurangan dan memperbaiki sistem tata kelola pendidikan di Kabupaten Wonosobo.
“Saat ini Pemkab Wonosobo sedang mewujudkan SDM yang berkualitas dengan program unggulan Wonosobo Pintar. Kebijakan ini bisa dilaksanakan dan kita lakukan evaluasi bersama,” ujarnya.
Bupati Afif menyadari, permasalahan pendidikan tidak dapat diselesaikan secara sepihak. Dibutuhkan upaya bersama dari pihak luar untuk berkontribusi penyelesaian masalah pendidikan di Kabupaten Wonosobo.
Dengan ini Bupati Afif mengajak BUMN maupun swasta ikut mengambil peran membantu menyelesaikan berbagai permasalahan di Kabupaten Wonosobo termasuk pendidikan.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada Geodipa dan Bank Jateng yang sudah menjadi akselerasi penguatan pendidikan. Kemitraan ini semoga dapat menjadi pemantik berbagai pihak untuk berperan dalam kemajuan pendidikan di Wonosobo,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Wonosobo, Ahmad Faizun menyampaikan, ke depannya pemerintah daerah harus semakin meningkatkan kerjasama dengan BUMN dan Swasta guna membangun pendidikan di Wonosobo ke arah yang lebih baik.
“Mudah-mudahan BUMD, BUMN, atau pihak lain di Wonosobo bisa memberikan sumbangsihnya untuk kepentingan pendidikan di Wonosobo,” ungkapnya.
Faizun menambahkan, angka BOSP Daerah saat ini belum bisa mencakup secara keseluruhan dan baru mencakup satuan pendidikan negeri.
Ke depannya akan diupayakan sekolah-sekolah swasta di Kabupaten Wonosobo juga akan mendapat bantuan yang sama.
“Saya kira angka ini belum bisa memenuhi secara keseluruhan, jadi baru negeri. Dari Komisi D DPRD dan pemerintah akan mengupayakan sekolah swasta harus dialokasikan juga, karena swasta juga milik Wonosobo. Jadi semua sekolah, siswa, BOSDA bisa dikelola dengan baik,” tandasnya.