MERCUSUAR, Purbalingga – Ratusan santri yang tergabung dalam Aliansi Alumni Pondok Pesantren Kabupaten Purbalingga turut mengambil sikap atas video yang ditayangkan Trans7 yang diduga mengarah pada penghinaan terhadap keberadaan Kyai dan tradisi pesantren yang tayang pada hari Senin (13/10/2025) yang lalu. Sikap tersebut diwujudkan dalam aksi damai di halaman kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purbalingga, Selasa (21/10/2025).
Kordinator Aksi Damai Pembacaan Tuntutan Bersama Aliansi Alumni Pondok Pesantren Kabupaten Purbalingga Atas Penghinaan Terhadap Kyai Dan Pesantren Oleh Trans7, Kyai Amin Muakhor menyampaikan, aksi tersebut merupakan lanjutan dari seruan tagar #Boikot Trans7# atas tayangan program Xpose Uncensored yang memuat video dengan narasi yang dianggap menyinggung kehidupan santri dan martabat para kiai.
Didampingi Pengurus PCNU Kabupaten Purbalingga, KH. Ulil Arkham (Ketua Tanfidziah) H. Salim Efendi (Sekretaris) dan ratusan santri alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Ploso, Tegalrejo, Leler Banyumas, dan PMII Komisariat Purbalingga, Kyai Amin Muakhor membacakan tuntutan sebagai berikut :
1. Mendesak dewan pers dan untuk ΚΡΙ memberikan sanksi dan mencabut ijin TRANS 7
2. Meminta Chairul Tanjung sebagai Founder Corp. dan direktur utama Trans Corp serta seluruh jajaran direksi TRANS 7 untuk bertanggung jawab kepada umat dengan cara meminta maaf mengklarifikasi dan menarasikan produksi tayangan pondok pesantren secara utuh dan objektif
3. Meminta pihak berwenang untuk memberikan sanksi tegas terhadap Production House (PH) yang memproduksi tayangan tersebut yang melecehkan kyai dan pesantren
4. Segala tuntutan yang di sampaikan oleh seluruh warga pesantren dan alumni baik daerah dan pusat dan segala upaya yang dilakukan oleh LBH NU segera di realisasikan dan di putuskan dengan ansor dll untuk sanksi kepada Trans 7 dengan mencabut ijin Trans 7.
5. Menuntut kepada yang berwenang untuk menindak tegas kepada orang atau kelompok yang membuat gaduh dengan menghina Κυαι dan pesantren
6. Menyerukan kepada seluruh warga pesantren dan alumni santri se kabupaten Purbalingga untuk memboikot seluruh produk CT Corp selama tuntutan di atas belum dipenuhi.
Sebagai informasi, belakangan di media sosial ramai muncul tagar #BoikotTrans7 yang mendadak viral setelah muncul tayangan video Xpose di Trans7 yang menghina martabat Kyai dan santri di lingkungan pondok pesantren Lirboyo, Jawa Timur.
Dalam cuplikan video berdurasi 3,5 menit tersebut, narator atau voice over (VO) menyebut santri yang jalan jongkok dinarasikan seperti sedang mendapat gemblengan Satpol-PP. Kemudian menghina Kyai kaya raya hasil dari amplop santri dengan cara jalan ngesot. Dan tindakan santri yang kerja bakti ngepel lantai ditafsirkan sebagai bentuk feodalisme.
.
Spontan, narasi yang ada di video tersebut memancing tanggapan pro dan kontra, utamanya di kalangan santri, narasi tersebut bersifat penghinaan, framing buruk dan melecehkan proses pendidikan pada lembaga pesantren.
Darii berbagai sumber diketahui, video yang menggegerkan dunia pesantren tersebut merupakan produksi Shandika Widya Cinema selaku rumah produksi yang tayang pada program Xpose Uncensored Trans7 pada Senin (13/10/2025).(Angga)