An Nida’ Festival 2025 Mendorong Santri Mengoptimalkan Potensi untuk Mengukir Prestasi Wonosobo

An Nida’ Festival 2025 Mendorong Santri Mengoptimalkan Potensi untuk Mengukir Prestasi Wonosobo.
An Nida’ Festival 2025 Mendorong Santri Mengoptimalkan Potensi untuk Mengukir Prestasi Wonosobo.

Mercusuar, Pondok Pesantren An-Nida’ Selomerto Wonosobo melalui lembaga formalnya SMP Takhassus Al-Qur’an An-Nida’ menggelar An Nida’ Festival 2025 untuk memberikan gambaran mengenai harmonisasi ilmu dan agama dalam menciptakan keseimbangan dalam kehidupan masyarakat.

Festival ini diperuntukkan bagi santri cilik yang berasal dari berbagai TPQ-TPA, dan juga siswa SD-MI secara lembaga maupun mandiri dengan rentang usia dari 3-13 tahun. Terdapat setidaknya sembilan cabang perlombaan antara lain, cabang lomba adzan, fashion show, tilawah, mewarnai, kaligrafi, puisi, cerdas cermat islam, pidato, tilawatil qur’an, dan tahfidz.

Bacaan Lainnya

Ketua Panitia An Nida’ Fest, Khusnun Khanifah menyampaikan lomba ini diikuti oleh 150 peserta dari mulai anak SD, MI, dan juga santri Madin, TPQ dan TPA yang ada di beberapa wilayah seperti Kabupaten Wonosobo, Temanggung, dan Banjarnegara.

“Kegiatan ini perdana kami jalankan, antusiasme peserta terlebih pendamping peserta luar biasa. Memang sengaja kami buka dua ketegori pendaftar, pertama diperuntukkan bagi lembaga yang mengirimkan kontingen dan memenuhi sembilan cabang lomba, kedua mendaftar secara mandiri,” jelasnya kepada NU Online Jateng, kemarin (8/7/2025).

Adapun pembiayaan lomba, Khusnun mengungkapkan, pihaknya membuka registrasi dengan biaya pendaftaran sesuai kategori lomba yang diikuti, “seratus lima puluh ribu rupiah itu total untuk lembaga yang mengirimkan kontingen, kemudian dua puluh ribu rupiah untuk pendaftar secara mandiri dan berlaku hanya pada satu cabang lomba,” bebernya.

Sementara itu, Ketua Yayasan An Nida’ Wonosobo, M Irsyad Sholahudin mengatakan, An Nida’ Fest 2025 merupakan serangkaian kegiatan Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren An-Nida’ sekaligus menjadi wadah pengembangan potensi santri cilik dalam khidmahnya mengaji dan belajar di lembaga formal.

Lebih dari itu, dia menekankan adanya festival ini menjadi wadah bagi para santri untuk berekspresi, berdaya, dan mengembangkan kemampuan di bidang-bidang lain yang turut mendukung kemajuan bangsa.

“Festival ini perdana kami jalankan, disamping sebagai sarana dakwah juga menjadi ruang berlomba dalam kebaikan, atau fastabiqol khoirat,” ungkapnya.

Dia menekankan, pentingnya pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman. Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi ajang berlatih bagi anak-anak untuk mengembangkan kecerdasan spiritual dan sosial mereka.

“Pesantren An-Nida’ melalui lembaga formal dan semi formalnya terus berupaya untuk mencetak santri agar dapat berperan dan bermanfaat sebaik-baiknya, seluas-luasnya dan sebanyak-banyaknya bagi masyarakat sekitar,” tegasnya.

Pos terkait