MERCUSUAR.CO, Pati – Kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Pati dilaporkan meningkatkan. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat ada 23 kasus DBD di bulan Januari 2024 lalu.
Kepala Dinkes Pati Aviani Tritanti Venusia mengatakan, peningkatan kasus DBD lantaran musim hujan tiba. Sebab pada musim tersebut nyamuk aedes aegypti dinilai mudah berkembang biak.
“Biasanya memang bulan Januari sampai Maret kasus DBD agak naik. Namun setelah itu kondisi akan kembali normal,” kata dia pada, Senin (12/2/24).
Adapun puluhan penderita DBD tersebut ditemukan di sejumlah kecamatan di Pati. Di antaranya yakni Kecamatan Pati, Tlogowungu, Margoyoso dan Dukuhseti dengan masing-masing terdapat tiga kasus.
Sementara di Kecamatan Kayen, Jaken, Batangan dan Cluwak masing-masing ditemukan dua kasus. Sedangkan di Kecamatan Pucakwangi, Juwana, Gembong ditemukan masing-masing satu kasus.
Adapun satu kasus meninggal ditemukan di Kecamatan Pati. Korban meninggal merupakan anak yang berusia tujuh tahun menghembuskan nafas terakhir akibat DBD pada 3 Januari lalu.
Angka DBD terbanyak menyerang usia anak-anak. Sebanyak 64 persen penderita DBD merupakan rentan usia 5 hingga 14 tahun. Sedangkan usia 15-45 tahun atau dewasa terdapat 30 persen serta tiga persen merupakan usia balita atau 1-4 tahun.
Dinkes Pati pun mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan. Menurutnya, cara itu dapat memberantas sarang nyamuk saat musim hujan seperti sekarang.
“Cara pemberantasan PSN. Kalau menggantungkan cara fogging tanpa disertai PSN jadi kurang efektif. Jadinya sudah mahal tapi tidak efektif,” pungkasnya.