Mentri PUPR : Praktik Pertanian di Hulu Danau Picu Kondisi Kritis 15 Danau Akibat Pupuk

Pertemuan Bilateral World Water Forum di Bali, Kementerian PUPR dan FAO Bahas Kolaborasi Tata Kelola Air dan Pertanian(Dok. Kementerian PUPR)
Pertemuan Bilateral World Water Forum di Bali, Kementerian PUPR dan FAO Bahas Kolaborasi Tata Kelola Air dan Pertanian(Dok. Kementerian PUPR)

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa terdapat setidaknya 15 danau di Indonesia yang mengalami kondisi kritis. Salah satu penyebab utamanya adalah praktik pertanian yang kurang baik di daerah hulu danau. Contohnya, tanaman jagung yang ditanam di wilayah hulu sering diberi pupuk, yang saat hujan turun, pupuk tersebut larut dan mengalir ke badan air atau sungai, kemudian terbawa hingga ke danau.

Menanggapi masalah ini, Menteri Basuki menekankan pentingnya merevitalisasi danau untuk mendukung konservasi air serta memastikan akses air baku yang berkelanjutan.

Bacaan Lainnya

“Erosi dan sedimen sebagian besar berasal dari darat. Jadi, kita harus mendekatkan sektor pertanian dengan sektor air,” ujar Menteri Basuki dalam pertemuan bilateral dengan Director Land and Water Division Food and Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Lifeng Li, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, pada Jumat (24/5/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Indonesia dan FAO berbagi pengalaman mengenai program-program pengelolaan air pertanian yang lebih baik untuk meningkatkan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, dan pertanian berkelanjutan.

Selain itu, Basuki juga mengapresiasi delegasi FAO yang berpartisipasi dalam World Water Forum (WWF) di Bali. Forum ini menjadi platform untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan pengetahuan guna memajukan pengelolaan air pertanian dalam rangka mencapai keamanan air dan pangan secara berkelanjutan, sambil tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

“Kita harus benar-benar membangun jembatan antara pertanian dan air karena pengelolaan pertanian dan pangan tidak hanya harus dimulai dari lahan, tetapi juga memperhatikan lahan dan air,” tegas Basuki.

Pos terkait