Mengenal Budi Hartono, Bos Djarum yang Menjadi Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia

budi hartono bos djarum
Robert Budi Hartono atau yang lebih dikenal dengan Budi Hartono merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia.

MERCUSUAR.CO, JakartaRobert Budi Hartono atau yang lebih dikenal dengan Budi Hartono merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan Forbes Real Time Billionaires per 29 September 2023, Budi Hartono berada di peringkat kedua sebagai orang paling tajir di Tanah Air.

Total kekayaannya mencapai US$ 24.5 miliar atau sekitar Rp379 triliun. Selain Djarum, salah satu kekayaan utama Budi Hartono berasal dari sektor perbankan, melalui Bank Central Asia (BCA).

Bacaan Lainnya

Lantas, bagaimana profil Budi Hartono, Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Profil Budi Hartono

Robert Budi Hartono merupakan seorang pengusaha Indonesia yang lahir pada 28 April 1941 di Kudus, Jawa Tengah. Ia keturunan Tionghoa-Indonesia, dan memiliki nama asli Oei Hwie Tjong yang merupakan anak dari Oei Wie Gwan, seorang pengusaha sekaligus pendiri perusahaan Djarum.

Budi Hartono merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro dan juga adik dari Michael Bambang Hartono atau Oei Hwie Siang.

Bisnis Djarum yang dimiliki keluarga Budi Hartono berawal saat sang ayah, Oei Wie Gwan membeli sebuah usaha kecil yang hampir bangkrut bernama NV Murup yang bergerak di bidang gramofon dan cengkeh. Pada 1951, perusahaan tersebut pun diubah namanya menjadi Djarum.

Setelah 10 tahun berjalan, keluarga Hartono hampir kehilangan perusahaannya akibat kebakaran pada 1963. Namun kemudian, Djarum berhasil bangkit dan melakukan modernisasi peralatan di pabriknya. Hampir satu dekade berlalu, Djarum pun mulai mengekspor produknya ke luar negeri pada 1972.

Sepeninggalan sang ayah, Budi Hartono dan sang kakak, Michael Bambang Hartono pun mewarisi perusahaan tembakau tersebut. Pada 1975, Djarum Filter pun diperkenalkan ke publik sebagai merek rokok pertama yang diproduksi di Indonesia.

Enam tahun berselang, giliran merek Djarum Super yang diperkenalkan ke publik. Sejak saat itu, perusahaan Djarum pun tumbuh pesat dan menjadi salah satu sumber kekayaan utama di keluarga Hartono.

Bisnis dan Sumber Kekayaan Budi Hartono

Selain perusahaan Djarum Pada 1997-1998, Hartono bersaudara membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA), setelah Keluarga Salim kehilangan kendali atas bank tersebut selama krisi ekonomi di Asia. Budi dan Michael pun kemudian menjadi pemegang saham terbesar BCA dengan nilai mencapai 54,94 persen saham melalui PT Dwimuria Investama Andalan.

Selain, Djarum dan BCA, Keluarga Hartono juga memiliki berbagai bisnis lain yang menjadi sumber kekayaannya. Mulai dari bisnis properti yang mengelola sejumlah real estat, seperti Menara BCA hingga Grand Indonesia.

Ada juga bisnis pada bidang elektronik dengan meluncurkan produk Polytron, dan bisnis penyediaan kelapa sawit melalui PT Hartono Plantation Indonesia yang menyediakan komoditas lain, yakni cengkeh, minyak atsiri, dan tembakau.

Keluarga Hartono juga memiliki saham di menara telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (ROWR), melalui PT Sapta Adhikari Investama dengan nilai 54,35 persen saham.

Selain itu, industri media dan komunikasi juga turut disasar oleh Hartono Bersaudara. Melalui Djarum Media, mereka memiliki Djarum Super Soccer TV dan Mola TV dari Polytron.

Grup Djarum juga menghasilkan berbagai produk pangan dan minuman. Adapun beberapa merek produk yang diproduksi adalah Yuzu dan Delizio Caffino. Tak hanya itu, Keluarga Hartono juga memiliki bisnis di industri digital dan teknologi. Melalui PT Global Digital Niaga (GDN), didirikan Blibli.com yang menjadi salah satu e-commerce besar di Indonesia.

Pos terkait