Kolaborasi Imigrasi, Polri, dan BP2MI: Perkuat SDM Pimpasa untuk Lindungi Pekerja Migran

photo output scaled

Mercusuar.co, JAKARTA – Direktorat Jenderal Imigrasi secara resmi membentuk dan memberikan pembekalan kepada Petugas Imigrasi Pembina Desa (Pimpasa) yang bertugas sebagai penghubung dan pelindung Pekerja Migran Indonesia (PMI) di daerah. Dalam Rapat Koordinasi Pimpasa yang diselenggarakan pada Selasa (5/11/2024), sebanyak 146 personel Pimpasa menerima pelatihan intensif dari narasumber dari berbagai instansi terkait, termasuk Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Bareskrim Polri, dan Bhabinkamtibmas.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, menjelaskan pentingnya sinergi antara Pimpasa dan instansi terkait untuk menangani berbagai permasalahan sosial dan keamanan yang dihadapi oleh PMI.

Bacaan Lainnya

“Imigrasi perlu memfasilitasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia Pimpasa agar dapat menjalankan tugas dengan optimal,” ujarnya.

Dalam sesi pembekalan, perwakilan Bareskrim Polri, AKP Roy Suganda Putra Sinurat, memaparkan mengenai penanganan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 dan Peraturan Presiden No. 49 Tahun 2023. AKP Roy menyoroti proses perekrutan hingga pemanfaatan korban TPPO untuk berbagai bentuk eksploitasi, mulai dari prostitusi hingga kerja paksa dan perdagangan organ tubuh.

Selain itu, BP2MI melalui Brigjen Pol. Dayan I.V. Blegur, memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi PMI, termasuk stigma negatif, penempatan ilegal, dan utang yang menjerat mereka. Untuk mendukung perlindungan dan pemberdayaan PMI, BP2MI menghadirkan program komunitas relawan dan wirausaha yang dibarengi dengan akses permodalan, pelatihan, dan konsultasi.

Dari sisi keamanan masyarakat, Brigjen Pol. M. Rudy Syafirudin dari Bhabinkamtibmas menyebutkan pentingnya kemitraan antara polisi dan perangkat desa dalam menjaga ketertiban dan mencegah gangguan keamanan. Bhabinkamtibmas, ujarnya, juga terus mengadakan sambang warga, deteksi dini, serta penyelesaian masalah untuk mendukung keamanan masyarakat.

Direktur Intelijen Keimigrasian Anom Wibowo menekankan pentingnya Pimpasa sebagai garda terdepan untuk mendeteksi dan mencegah perdagangan orang serta penyelundupan manusia.

“Pimpasa berfungsi sebagai early warning system yang berperan dalam mengumpulkan informasi dari masyarakat terkait isu keimigrasian,” pungkasnya.

Pos terkait