MERCUSUAR.CO, Kudus – Di Kudus, Jawa Tengah ada sebuah desa wisata yang lumayan potensial. Namanya unik, Desa Japan. Desa ini merupakan salah satu desa paling tinggi di Kudus. Japan menawarkan panorama alam hijau pegunungan, lembah, sungai jernih dengan air terjunnya.
Desa ini telah mendapatkan dukungan dari PT Djarum lewat BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dengan tujuan mendorong kemajuan perekonomian desa yang berkepanjangan.
BUMDes Japan mengambil peran dalam pemasaran wisata serta produk unggulan desa, bekerja sama dengan kelompok sadar wisata( pokdarwis) serta usaha kecil lokal desa.
Asal Usul Nama Japan
Pertanyaan mengenai asal-usul nama Japan di desa ini lumayan menarik. Nama Japan sesungguhnya berasal dari kata Njapani yang mempunyai makna didoakan.
Nama ini dipilih dengan harapan kalau tanaman yang ditanam di BumDes Japan bakal mendatangkan hasil yang melimpah, serta warga berharap doa- doa mereka akan terkabul.
Lokasi Desa Japan
Berkunjung ke Desa Wisata Japan merupakan suatu pengalaman yang berbeda. Terletak di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Propinsi Jawa Tengah, Desa Wisata Japan masuk dalam zona Muria. Jaraknya yang kurang dari 20 km ataupun berkendara dekat 30 menit dari Kota Kudus merupakan salah satu alasan mengapa desa ini wajib kita singgahi pada saat melewati Jalur Lintas Jawa.
Persis di zona Puncak Pegunungan Muria, Japan memiliki tingkat kesegaran udara yang jauh berbeda dengan kota-kota di sekitarnya. Suhu rata-rata 23 derajat pada siang hari, karna memanglah Japan terletak pada ketinggian 600 sampai 900 mdpl.
Mengutip situs resminya, Desa Wisata Japan secara resmi terbentuk dengan diterimanya SK dari Bupati Kudus HM. Hartopo pada Launching Desa Wisata Japan di Balai Desa Japan.
Di bawah Pokdarwis Paridjotho, Desa Wisata Japan jadi salah satu andalan Desa Wisata Kudus di zona Pegunungan Muria. Tidak heran bila setelah itu Japan memperoleh predikat desa wisata Kudus terbaik, dan bahkan menjadi desa wisata ataupun destinasi terbaik Jawa Tengah.
Atraksi Wisata serta Budaya Desa Japan
Seperti pada biasanya pedesaan di Muria, Japan memiliki banyak hal unik, baik itu dari kontur geografis pegunungan dengan iklim sejuk, kehidupan sosial budaya, perkebunan kopi, jeruk pamelo, serta alpukat, ataupun dari sisi sejarah serta religi.
Sebagai salah satu desa paling tinggi di Kudus, Japan menawarkan panorama alam hijau pegunungan, lembah, sungai jernih dengan air terjunnya, yang secara visual merata nyaris di tiap titik.
Terdapat air terjun Monthel, Gender, kedhung Paso, yang bersumber dari Mata Air 3 Rasa di Rejenu. Salah satu tempat yang juga sebagai destinasi religi dengan adanya Makam Syech Hasan Sadzali, salah satu tokoh penyebar Islam di Muria.
Mendampingi destinasi religi yang lain seperti petilasan Mbah Surogonjo serta juga Nyai Wandansari. Jadi satu paket kunjungan tersendiri dengan Makam Sunan Muria yang berjarak cuma 1.5 Kilometer serta dapat ditempuh kurang dari 10 menit.
Rejenu pula menjadi pos pendakian mengarah Puncak Argopiloso serta Argo Jembangan, salah satu puncak paling tinggi di pegunungan Muria. Desa Japan pula mempunyai tarian khas yakni Tari Ngotek.