World Clean Up Day: Relawan Bersihkan Areal Petilasan Gunung Kunci

WhatsApp Image 2025 10 15 at 21.38.03 4d9eac27

SUKOHARJO, Mercusuar.co – Pada kesempatan World Cleanup Day tahun 2025, puluhan relawan dari berbagai bank sampah di Sukoharjo bersatu untuk membersihkan areal petilasan Gunung Kunci yang terletak di Pasar Tempo Doeloe, Kartasura, Jawa Tengah. Acara ini berlangsung pada Rabu, 15 Oktober 2025, dengan tujuan mempersiapkan lokasi untuk dijadikan pasar tradisional yang akan menyajikan makanan khas daerah.

Partisipasi Bank SampahAcara ini melibatkan partisipasi dari berbagai bank sampah di Kartasura yang terdiri dari:

1. *Griya Karebet Makamhaji*
2. *FOKUS BANGSA* (Forum Komunikasi Bank Sampah Kab. Sukoharjo)
3. *FORBASSURA* (Forum Komunikasi Bank Sampah Kec. Kartasura)
4. *BS Kalitan Bisa Kertonatan*
5. *BS Rukun Makmur Kertonatan*
6. *BS Kampungku Berseri Kertonatan*
7. *BS Sari Makmur Kertonatan*
8. *BS Berkah Ngadirejo*
9. *BS Kopen Sae Ngadirejo*
10. *BS Kopen Jaya Ngadirejo*
11. *BS Sesamaku Kartasura*
12. *BS Pajiro Resik Pabelan*
13. *BS Makamhaji*
14. *BS Kartini Mandiri Singopuran*
15. *BS Srikandi 1 Gober Ngemplak*
16. *BS Bunga Raya Purbayan Baki*
17. *BS Berkah Jaya Kragilan Mojolaban*
18. *BS Krajan Gatak*
19. *Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN RM Said*
20. *Tokoh Masyarakat Gunung Kunci Kartasura*
21. *Siswa-siswi SMA Negeri Kartasura BS Kenteng Makmur, Ngadirejo*

Penggiat Lingkungan Sri Mulyani, salah satu penggiat lingkungan dari Jawa Tengah, menjelaskan bahwa kegiatan bersih-bersih ini merupakan langkah awal persiapan untuk acara grand opening pasar tempo dulu yang akan dibuka oleh Ibu Bupati. Kegiatan ini melibatkan berbagai forum bank sampah, masyarakat sekitar, dan siswa-siswi dari SMA Negeri Kartasura.

Kawasan yang dibersihkan ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata dengan konsep pasar tradisional yang mengedepankan potensi lokal. Pohon-pohon bambu yang rindang di sekitar lokasi akan dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui usaha jual beli makanan tradisional.

“ini adalah wujud kolaborasi dari universitas UIN Fakultas Febi UIN. Yang berkolaborasi dengan warga masyarakat sekitar dan pemerintah untuk mewujudkan yang berdampak lingkungan dan ekonomi,’’ Ungkapnya.

Sementara itu,Mantan camat Gatak tri Wahyudi menjelaskan,Rencana Pengembangan Pasar Tempo Dulu,Pengembangan pasar tempo dulu ini terinspirasi dari pasar serupa di Papringan, Temanggung. Rencana ini menciptakan keragaman dalam dagangan agar pedagang tidak menjual barang yang sama, serta menginventarisasi makanan tempo dulu seperti Gatot, Tiwul, dan lain-lain, sehingga masyarakat dapat menikmati keragaman kuliner tradisional.

“ini merupakan usaha kolaboratif warga masyarakat dan universitas serta penggiat lingkungan untuk mewujudkan dampak ekonomi bagi rakyat kecil nantinya,” katanya.

Dengan inisiatif ini, diharapkan pasar tradisional di Gunung Kunci dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal serta melestarikan budaya dan tradisi melalui sajian kuliner yang khas. Kegiatan bersih-bersih ini mencerminkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan serta upaya kolaboratif dalam menciptakan ruang publik yang lebih bersih dan menarik.din

Pos terkait