MERCUSUAR, Wonosobo – Pemerintah Kabupaten Wonosobo berhasil menurunkan angka kemiskinan eksterem sebesar 0,3 persen.
Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo mengatakan, tahun 2024 angka kemiskinan Wonosobo turun dari 1,5 persen di tahun 2023 menjadi 1,2 persen di tahun 2024.
Andang menyebut, penurunan angka kemiskinan eksterem Wonosobo belum bisa mencapai target nasional sampai 0,5 persen tahun 2024. Namun ia optimis masih ada waktu untuk terus mengejar target nasional di tahun ini.
“Masih ada waktu nanti pada September akan dilakukan survei sehingga pemerintah kabupaten bisa lebih siap mengejar kekurangan yang ada, menambal sana sini. Termasuk mengefektifkan penggunaan anggaran,” jelasnya.
Andang juga menyampaikan beberapa pesan yang disampaikan Menteri Muhadjir Effendy pada pertemuan rapat lalu. Menteri menyampaikan perlu adanya perbaikan politik anggaran di daerah baik tingkat desa maupun di tingkat kabupaten dan provinsi.
Perbaikan politik anggaran itu untuk lebih fokus pada penanganan kemiskinan eksterem mulai dari anak tidak sekolah, rumah tidak layak huni, pemenuhan air bersih dan sanitasi.
“Kemudian sarana prasarana yang lainnya yang tidak kalah penting. Sehingga pemerintah kabupaten/kota harus memastikan bahwa dana desa itu dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada utamanya yang BLT DD, Padat Karya TD dan lain sebagainya itu untuk bisa dioptimalkan,” bebernya.
Sementara itu, berdasarkan grafik yang dirilis Bappeda Wonosobo beberapa waktu lalu menunjukkan, perkembangan efektivitas persentase penduduk miskin Kabupaten Wonosobo selama lima tahun terakhir menunjukkan tren yang fluktuatif.
Di tahun 2020-2021 angka kemiskinan di Wonosobo sempat meningkat yang disebabkan adanya pandemi Covid-19.
Namun dari tahun 2022 kemiskinan di Wonosobo mulai beranjak turun dari 16,17 persen di tahun 2022, tahun 2023 menjadi 15,58 persen, dan tahun 2024 ini di angka 15,28 persen.