Mercusuar.co, WONOSOBO – Sebanyak 15 kecamatan di Kabupaten Wonosobo mendeklarasikan diri sebagai Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) dalam sebuah acara yang digelar di Pendopo Bupati Wonosobo, Jumat (13/12/2024).
Deklarasi tersebut merupakan langkah nyata dalam memperkuat kesiapan Kabupaten Wonosobo menghadapi berbagai bencana, terutama mengingat wilayah ini sering dilanda tanah longsor dan pohon tumbang dalam beberapa bulan terakhir.
Wakil Bupati Wonosobo, M. Albar, mengungkapkan apresiasinya terhadap inisiatif ini. Ia menyebut bahwa Kencana adalah langkah strategis dalam memperkuat keterlibatan masyarakat dan pemerintah daerah dalam mitigasi bencana.
“Tim Kencana nantinya akan melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah hingga relawan. Ini adalah kolaborasi nyata antara pemerintah dan masyarakat,” ungkapnya.
Kepala BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo, menjelaskan bahwa pembentukan Kencana merupakan wujud sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai organisasi lainnya dalam menangani bencana.
“Kencana ini menjadi wadah untuk menyatukan berbagai elemen, seperti TNI, Polri, kepala desa, dan relawan. Ini penting agar penanganan bencana lebih terorganisasi dan efektif,” ujar Dudy.
Ia menambahkan bahwa para camat di Wonosobo selama ini sudah aktif dalam upaya kebencanaan. Namun, pembentukan Kencana akan semakin memperkuat koordinasi di lapangan.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi camat yang tidak tahu atau lambat merespons bencana di wilayahnya. Dengan organisasi yang kuat, antisipasi dan penanggulangan bencana bisa dilakukan lebih cepat dan efektif,” tegasnya.
Selain itu, Dudy Wardoyo juga menyoroti peran aktif para relawan di Wonosobo yang telah mencapai sekitar 3.000 orang dari berbagai latar belakang.
“Kami sangat bangga dengan banyaknya relawan yang terlibat, baik dari organisasi kemanusiaan, rumah sakit, maupun perusahaan. Relawan ini bekerja sesuai dengan keahlian masing-masing, seperti relawan gunung, relawan sungai, hingga relawan medis,” tambahnya.
Dudy juga mengingatkan bahwa saat ini merupakan puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Maret 2025. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi prioritas utama di seluruh wilayah.
Deklarasi ini menempatkan Wonosobo sebagai salah satu dari 218 kabupaten di Indonesia yang telah membentuk Kecamatan Tangguh Bencana. Pemerintah daerah berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun ketangguhan menghadapi risiko bencana.(Gen)