MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Pada Selasa (28/5) malam, Korea Utara dilaporkan melakukan serangan yang kontroversial terhadap Korea Selatan dengan mengirim lebih dari 200 balon yang berisi sampah hingga tinja ke perbatasan kedua negara. Berdasarkan laporan dari kantor berita Korsel, Yonhap, ratusan balon tersebut mendarat di berbagai wilayah Korea Selatan, bahkan mencapai provinsi tenggara Gyeongsang Selatan.
Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) menyatakan bahwa balon-balon tersebut mengandung berbagai macam sampah, mulai dari botol plastik, baterai, bagian-bagian sepatu, hingga kotoran hewan. JCS menegaskan bahwa tindakan ini melanggar hukum internasional dan mengancam keselamatan rakyat Korea Selatan.
Pejabat JCS menambahkan bahwa militer Korea Selatan sedang mengumpulkan benda-benda dalam balon tersebut untuk dianalisis. Serangan ini merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan Korea Utara ke Korea Selatan, dan menurut JCS, kemungkinan jumlah serangan semacam ini akan terus meningkat seiring waktu.
Korea Utara sebelumnya telah memberitahukan rencana pengiriman balon-balon ini sejak Minggu (26/5). Aksi ini merupakan balasan terhadap selebaran anti-Korea Utara yang dikirim oleh sejumlah aktivis Seoul ke Korea Utara beberapa waktu lalu.
Konflik terkait serangan balon dan selebaran antara kedua Korea telah berlangsung selama bertahun-tahun. Pembelot dari Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan serta para aktivis sering kali menerbangkan selebaran ke Korea Utara melalui balon untuk mendorong warga Korut bangkit melawan rezim Pyongyang.
Meskipun demikian, Korea Utara telah berulang kali menyerukan penyetopan kampanye ini, khawatir informasi dari luar dapat membahayakan rezim Kim Jong Un.
Masalah ini merupakan salah satu sumber ketegangan yang telah lama terjadi antara kedua negara, yang secara teknis masih berperang sejak Perang Korea pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.