Politisi PDIP yang Akrab dengan Kaum Nahdliyin di Wonosobo

IMG 20250120 WA0016

MERCUSUAR, WONOSOBO– Anggota DPRD Wonosobo dari fraksi PDI Perjuangan Edy Sutoto tergolong wakil rakyat disukai rakyat. Di dapilnya, Kalibawang dan sekitarnya pria kelahiran 19 September 1967 ini selalu jadi saat pileg digelar. Bahkan untuk periode keempatnya tahun ini atau selama 20 tahun jadi wakil rakyat.
Kepada Mercusuar, Edy mengaku resep daripada panjang usia jadi anggota dewan adalah sering silaturahmi pada konstituen, masyarakat  diberbagai acara apa saja .

“Baik itu merti dusun, merti desa, pengajian, hajatan, dan takziah. Insya Allah selalu hadir. Dan disitu juga sebagai ajang penampungan aspirasi dan sharing terkait apa yg menjadi prioritas dusun atau desa,” katanya.

Bacaan Lainnya

Tokoh yang juga Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Wonosobo ini mengaku akan terus menjalankan amanah melalui banyak progam.”Saya 4 kali dilantik menjadi anggota DPRD  Wonosobo. Program unggulan disamping infrastruktur, pemberdayaan  masyarakat di kelompok Tani atau kelompok wanita Tani,” terangnya.

Dia juga aktif dalam menyambungkan kegiatan di desa maupun pendidikan sebagaimana tugas di komisi DPRD. Dari segi pendidikan koordinasi dengan Dikpora agar rata-rata kelulusan sekolah minimal SMP. Sementara  program pengentasan kemiskinan meliputi  indikator pendidikan , jambanisasi, RTLH. Karena hal ini merupakan penyumbang tertinggi faktor penilaian kemiskinan.

“Kalau tiga hal itu teratasi Wonosobo bisa rangking tengah-tengah dari 35 kabupaten di Jawa Tengah,” ungkapnya.

Edy Sutoto pernah menjadi pengurus ranting NU Karangsambung. Juga pengurus MWC NU  Kalibawang dan sekarang menjadi badan kehormatan Ansor. Jadi dalam hal ini pemilih Nahdiyin tidak asing lagi dengan nama Bang Kumis, sebuah sapaan akrabnya.

“Saya selalu bersama-sama setiap kegiatan yang digelar NU atau Ansor,” katanya.
Dia menyampaikan dalam menjalankan pembangunan sumber daya manusia dia bersama kelompok pemuda menggelar pelatihan ketrampilan. Diantaranya pelatihan las, tata boga, dan skill lainnya untuk mengurangi pengangguran. Dengan cara tersebut masyarakat akan berkembang dan menaikkan ekonomi rakyat.(Haqqi El-Anshary)

Pos terkait