Perkembangan Pers di Indonesia, Jejak Sejarah dan Fakta Menarik

Pers di Indonesia
Ilustrasi Pers

MERCUSUAR.CO, WonosoboPers di Indonesia memiliki sejarah panjang yang dimulai jauh sebelum kemerdekaan. Istilah “pers” berasal dari bahasa Latin, yaitu “pressare,” yang diambil dari kata “premere,” yang artinya “tekan” atau “cetak.” Dalam terminologi modern, pers diartikan sebagai media massa cetak atau media cetak.

Definisi pers di Indonesia dijelaskan secara resmi dalam UU Pers No. 40 tahun 1999. Menurut undang-undang tersebut, pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik, termasuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dalam berbagai bentuk, seperti tulisan, suara, gambar, data, grafik, dan bentuk lainnya, melalui media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.

Bacaan Lainnya

Sejarah dan Asal Usul Pers di Indonesia

Perjalanan pers di Indonesia dimulai pada awal abad ke-18, ketika Belanda memperkenalkan surat kabar di tanah air. Salah satu surat kabar pertama adalah “Bataviase Nouvelles” (Agustus 1744-Juni 1746) yang diterbitkan oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dan lebih fokus sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan Belanda. Pada tahun 1907, lahirlah “Medan Prijaji” di Bandung, surat kabar pertama buatan orang Indonesia yang menjadi awal mula pers menyuarakan kebebasan berpendapat.

Penerbitan “Medan Prijaji” oleh Tirto Adhi Soerjo diikuti oleh lahirnya beberapa surat kabar lain, seperti Benih Merdeka, Sora Ra’Jat Merdika, Fikiran Ra’jat, Daulat Ra’jat, Soeara Oemoem, yang semuanya berperan dalam membangkitkan semangat bangsa Indonesia. Pada tahun 1933, Persatoean Djoernalis Indonesia (PERDI) didirikan dengan tujuan memberikan wadah pikiran bagi masyarakat untuk mendorong perjuangan dan persatuan bangsa Indonesia.

Masa Pendudukan Jepang dan Perkembangan Pasca Kemerdekaan

Pada masa pendudukan Jepang (1942), penguasa militer Jepang menguasai ranah pers di Indonesia dan menerbitkan beberapa surat kabar baru. Setelah kemerdekaan Indonesia pada 1945, pers terus berkembang, menghadirkan berita dan informasi yang lebih beragam.

Pada tahun 1946, wartawan, pemimpin surat kabar, dan redaksi dari Indonesia membentuk Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai organisasi wartawan Indonesia, dengan Soemanang Soerjowinoto sebagai ketua pertamanya.

Fakta Menarik Pers Indonesia

Beberapa fakta menarik terkait pers di Indonesia mencakup Hari Pers Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Februari, bertepatan dengan hari ulang tahun PWI. Tanggal ini ditetapkan sebagai Hari Pers Nasional pada tahun 1985 oleh Keputusan Presiden RI No. 5.

Tirto Adhi Soerjo diakui sebagai Bapak Pers Nasional atas kontribusinya dalam membangun “Medan Prijaji” sebagai surat kabar pertama yang dimiliki dan dikelola oleh orang Indonesia.

Pada masa penguasaan Inggris di Hindia Timur, terbitlah surat kabar berbahasa Inggris pertama yang berjudul “Java Government Gazette” pada tahun 1911, yang kemudian diganti menjadi “Javasche Courant.”

Perjalanan panjang pers di Indonesia tidak hanya mencerminkan perkembangan media, tetapi juga perjuangan untuk kebebasan berpendapat dan menyuarakan hak-hak masyarakat.

Pos terkait