MERCUSUAR.CO, Yogyakarta – Ratusan mantan aktivits Pers Mahasiswa berkumpul di kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu (26/8/2023) lalu.
Dalam pertemuan tersebut, para aktivis yang menamakan diri Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) ini sempat menyinggung Pemilu 2024. Mereka memperhitungkan, para mantan alumni pers kampus wajib mengambil peran dalam perbaikan kondisi Indonesia ke depan.
“Apa lagi, tahun ini merupakan tahun politik yang akan memastikan nasib bangsa ini 5-10 tahun ke depan. Alumni pers mahasiswa wajib memiliki sikap politik yang jelas menanggapinya. Jangan sampai perbedaan politik malah menimbulkan perpecahan,” kata Majelis Pertimbangan Organisasi FAA PPMI, Rommy Fibri kepada para peserta reuni.
Paling tidak, terdapat 5 rekomendasi yang jadi perhatian serius para mantan aktivis pers kampus dalam forum bertajuk Reuni Alumni Pers Mahasiswa buat Indonesia.
Saran itu menjadi pegangan untuk mereka buat ikut dan melakukan perbaikan serta pembangunan Indonesia di masa akan datang.
Ke-5 rekomendasi itu ialah mendorong media massa supaya menjalankan tugas serta fungsinya secara independen dan profesional. Menyerukan supaya para bakal calon presiden dan wakil presiden tidak saling menyerang serta tidak saling menjatuhkan buat menciptakan Pemilu 2024 damai. Menolak kejahatan politik dalam bentuk apapun.
Selanjutnya, mendorong penegakan hukum dan pemberantasan korupsi secara independen dan profesional. Terakhir, menolak penindasan terhadap kelompok minoritas atas nama apapun dan dalam wujud apapun.
5 rekomendasi yang menjadi kesepakatan tersebut diharapkan bisa jadi pegangan untuk para mantan aktivis pers kampus yang kini menekuni bidangnya masing- masing.
“Kami yakin, kita semua konsisten terhadap komitmen serta idealisme buat arah bangsa ke depan yang lebih baik. Lewat profesinya masing- masing, teman- teman dapat ikut ambil bagian memetakan serta merumuskan penyelesaian persoalan bangsa Indonesia,” terang Ketua Umum FAA PPMI, Agung Sedayu.
Ketua Pelaksana Reuni FAA PPMI, Mustakim menyampaikan terima kasih atas kedatangan para mantan aktivis pers mahasiswa. Terutama mereka yang tiba dari luar Yogyakarta dan luar pulau Jawa.
Menurutnya, tidak mudah mengumpulkan ratusan tokoh alumni pers mahasiswa dalam satu kegiatan. Dia menyampaikan terima kasih atas gotong- royong para alumni PPMI dan bantuan yang tidak mengikat dari beberapa pihak atas terselenggara kegiatan ini.
“Kami mengutamakan pendanaan mandiri dari para alumni, membatasi penggunaan dana dari luar buat menghindari konflik kepentingan menjelang pemilihan umum 2024,” jelas Mustakim.
Dalam kegiatan ini, beberapa tokoh pers kampus muncul selaku pembicara. Antara lain, Mantan Ketua Perludem serta mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Didik Supriyanto; Kaprodi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum UGM, Sri Wiyanti Eddyono; Budayawan dan Pendiri Omah Dongeng, Marwah Hasan Aoni Aziz US; Promotor Musik, Anas Alimi; dan Pengusaha Asep Wahyu.
Sebagaimana diketahui, Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) ini berdiri pada 24 Januari 2015. Organisasi ini menjadi wadah bersama para alumni Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) dari berbagai kampus di seluruh Indonesia.
Ada ribuan alumni pers mahasiswa anggota FAA PPMI yang tersebar ke berbagai profesi serta pekerjaan seperti politisi, peneliti, jurnalis, pengusaha, birokrat, dan sebagainya. Tidak sedikit dari mereka telah menjadi tokoh nasional. Dalam reuni di Yogyakarta ini, para aktivis pers mahasiswa sepakat menghasilkan 5 rekomendasi jelang Pemilu 2024.