Rumah Aspirasi Tunanetra Pertama di Jawa Tengah Hadir di Boyolali

IMG 20250805 WA0042 scaled
MERCUSUAR, BOYOLALI – Sebuah langkah monumental ditorehkan dikabupaten Boyolali dengan dimulainya pembangunan Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia yang menjadi yang pertama di Jawa Tengah. Rumah ini tidak hanya akan menjadi pusat pemberdayaan, tetapi juga ruang harapan baru bagi para penyandang tunanetra di wilayah Boyolali dan sekitarnya.
Rumah aspirasi ini berlokasi di kompleks Masjid Ash-Shirathalmustaqim, Dukuh Manggung, Desa Pagerjurang, Kecamatan Musuk, peletakan batu pertama digelar pada Senin malam (04/08/2025). Hadir dalam momen bersejarah ini Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana, perwakilan Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Tengah Gunawan Sudharsono, serta unsur Forkopimcam Musuk.
Ketua Umum Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI), Yogi Madsuni, menyampaikan rasa syukur atas pembangunan rumah aspirasi ini. Ia menilai masyarakat sebenarnya memiliki kepedulian tinggi terhadap penyandang disabilitas, namun masih memerlukan ruang dan pemahaman untuk mewujudkan masyarakat inklusif.
“Inklusi bukan sekadar tambahan, tapi adalah kebutuhan. Tunanetra insyaallah mampu berkontribusi membangun desa, kecamatan, bahkan daerah dengan kemampuan mereka,” katanya.
Setiyono, pencetus sekaligus pimpinan Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia, menjelaskan bahwa keberadaan rumah ini akan menjadi ruang untuk menampung aspirasi, sekaligus pusat belajar Al-Qur’an braille.
“Saat ini baru sekitar 20 persen tunanetra di Indonesia yang bisa membaca Al-Qur’an. Kami ingin rumah ini menjadi tempat belajar dan berkumpul, tidak hanya bagi warga Boyolali, tetapi juga tunanetra dari Soloraya dan seluruh Jawa Tengah,” jelasnya.
Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana, yang turut melakukan peletakan batu pertama, mengungkapkan kebanggaannya atas kehadiran Rumah Aspirasi ini.
“Rumah Aspirasi Tunanetra ini semoga menjadi tempat untuk menyampaikan gagasan, mengembangkan potensi, dan menjadi solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi para tunanetra,” ucapnya.
Acara peletakan batu pertama juga dimeriahkan dengan Pengajian Kebangsaan bertema Cinta Agama dan Tanah Air. Yang menampilkan 3 kyai kondang, yaitu Mbah Mimin, pengasuh Nyai Kawung Boyolali, K.H Abdul Hamid Zuhri, dan juga KH. Yusuf Chudlori, pengasuh Ponpes API Tegalrejo, Magelang.
Dengan hadirnya Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia di Boyolali, semangat inklusivitas dan pemberdayaan penyandang disabilitas kini menemukan tempat yang nyata dan bermakna di tengah masyarakat.

Pos terkait