MERCUSUAR, Magelang– Pemerintah Kota(Pemkot) Magelang meluncurkan gerakan “Ayo Nglarisi Pasar Rakyat Kota Magelang”. Gerakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya beli dan meramaikan kembali pasar tradisional yang ada di Kota Magelang.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Mikro (DPPKUM) Kota Magelang Syaifullah mengatakan, gerakan tersebut ditujukan bagi seluruh ASN dan pegawai BUMD di lingkungan Pemkot Magelang. Mereka diajak untuk berbelanja di pasar tradisional yang ada di Kota Magelang.
“Tujuannya, agar ada peningkatan transaksi jual beli di pasar tradisional. Sehingga, pasar menjadi ramai dan pendapatan pedagang meningkat,” kata Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Mikro (DPPKUM) Kota Magelang Syaifullah.
Syaifullah menjelaskan, saat ini di Kota Magelang terdapat empat pasar tradisional. Keempatnya yaitu Pasar Kebonpolo, Pasar Kebonpolo, Pasar Gotong-Royong dan Pasar Rejowinangun.
Ia menambahkan, ASN dan pegawai BUMD di lingkungan Pemkot Magelang dipilih untuk melaksanaan kegiatan tersebut, karena sipandang memiliki daya beli dan ekonomi yang cukup stabil. “Terlebih, menjelang Lebaran ini mereka mendapatkan tunjangan tambahan penghasilan, sehingga mereka turut berperan sebagai motor penggerak roda perekonomian di Kota Magelang pada umumnya dan peningkatan nilai ekonomi yang terjadi di pasar pada khususnya,” katanya.
Sementara, Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono mengatakan, program baru tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari tanggung jawab pemkot dalam memberikan stimulasi agar masyarakat Kota Magelang turut meramaikan pasar tradisional di Kota Magelang. “Gerakan ini juga bertujuan agar pasar tradisional tidak mati dan berdampak bagi perputaran ekonomi di Kota Magelang,” kata Damar.
Pada gerakan tersebut, ada ketentuan yang harus dilakukan oleh para ASN, yakni untuk ASN eselon II minimal berbelanja Rp 500 ribu,eselon III Rp 350 ribu. Sementara, eselon IV maupun fungsional diminta berbelanja setara Rp 200 ribu dan para staf minimal Rp 50 ribu.