MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Anggota DPR RI Yuliatmono dari Komisi X menggelar kegiatan sosialisasi intensif di Kabupaten Karanganyar dengan tema “Peningkatan Kapasitas Pengguna Riset dan Inovasi untuk Masyarakat: Pemanfaatan AI untuk Melawan Kejahatan Digital”. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Komisi X dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang secara khusus menyasar Generasi Z sebagai peserta utama.
Dalam sambutannya, Yuliatmono menekankan bahwa pesatnya perkembangan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), membawa manfaat luar biasa namun juga risiko kejahatan digital yang kian canggih.
“Sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan literasi AI di kalangan generasi muda. Pengaruh media sosial dan risiko kejahatan seperti penipuan dan pemerasan yang memanfaatkan teknologi deepfake (pembuatan konten menyerupai tokoh tertentu dengan niat jahat) semakin tinggi. Fokus kami adalah agar Generasi Z memiliki pengetahuan yang kuat untuk menangkal kejahatan digital tersebut, ” ujar Politisi kawakan Golkar kepada awak media.
Kegiatan ini bertujuan membekali Gen Z—yang dikenal sebagai digital native—dengan pengetahuan hasil riset agar mereka tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi juga mampu menjadi benteng pertahanan dan agen perubahan di ruang digital.
AI Sebagai Alat Kreasi Positif
Lebih lanjut, Yuliatmono mendorong anak-anak muda untuk tidak membiarkan AI digunakan untuk niat jahat. Mantan Bupati Karanganyar itu mengajak Gen Z untuk mengubah fokus dari sekadar menangkal kejahatan menjadi kreasi positif.
“Anak-anak muda ini harus disiapkan. Mereka tidak hanya perlu tahu cara menanggulangi kejahatan, tetapi juga bisa menciptakan karya-karya positif yang diviralkan. Dengan demikian, hasil riset tentang AI ini tidak hanya berhenti di meja kerja, tetapi dapat diaplikasikan dan ditransformasikan dalam bentuk konten edukatif dan bermanfaat, ” ungkapnya.
Generasi Z didorong menjadi kreator konten yang memviralkan hal baik, memanfaatkan AI sebagai alat bantu untuk memproduksi karya yang lebih bagus, sekaligus berfungsi sebagai agen perubahan untuk menangkal kejahatan siber.
Sinergi Riset dan Dorongan Ekonomi
Kolaborasi dengan BRIN ini merupakan bagian dari upaya Komisi X untuk memastikan hasil riset dapat diterjemahkan menjadi solusi teknis yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain pemanfaatan AI, sosialisasi juga mencakup hasil riset tentang teknologi tepat guna, seperti pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi biogas untuk listrik dan kompor.
Di akhir kegiatan, Yuliatmono juga menyinggung pentingnya penyerapan anggaran pemerintah. “Hingga akhir tahun 2025, semua Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus terserap dengan sangat baik, termasuk percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” tegasnya.
Hal ini krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan dapat mencapai 8% di bawah pemerintahan yang baru.
Sosialisasi bersama BRIN ini merupakan langkah awal, dan direncanakan akan dilanjutkan dengan mitra kerja lain seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian terkait, untuk memastikan program-program pemerintah tersosialisasi secara merata. (hrs)