MERCUSUAR.CO-Mata uang Rupiah mengalami penurunan sebesar 38 poin atau minus 0,24 persen dari posisi sebelumnya.
pada Rabu (3/4)
Di sisi lain, mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona hujau. Won Korea Selatan, peso Filipina, dan baht Thailand masing-masing menguat sebesar 0,09 persen, 0,05 persen, dan 0,02 persen. Ringgit Malaysia dan dolar Hong Kong juga menguat, masing-masing sebesar 0,01 persen dan 0,02 persen.
Namun, mata uang negara maju menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Poundsterling Inggris melemah sebesar 0,04 persen, sedangkan dolar Australia dan dolar Kanada masing-masing melemah sebesar 0,14 persen dan 0,04 persen.
Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar keuangan, menyatakan bahwa rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini. Hal ini didasarkan pada data ekonomi AS yang menunjukkan pertumbuhan yang solid. Jumlah lowongan pekerjaan AS pada Februari meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, demikian pula dengan data pesanan pabrik.
Selain itu, Ariston juga menyoroti ketegangan geopolitik yang masih tinggi setelah serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah. Ketegangan ini dapat mendorong penguatan dolar AS sebagai aset aman terhadap nilai tukar mata uang lainnya.
Berdasarkan sentimen ini, Ariston memproyeksikan bahwa rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.860 hingga Rp15.950 per dolar AS pada hari ini.