MERCUSUAR, Wonosobo – Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023 tahap II, jumlah sebaran usaha agroforestri di Jateng didominasi di wilayah Kabupaten Wonosobo. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik(BPS) Jateng Endang Tri Wahyuningsih dalam rilis secara hybrid di kantornya, dilansir RRI Selasa(1/10/2024).
Endang menjelaskan, jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) agroforestri di Jateng tercatat sebanyak 229.074 unit. Sementara, di Kabupaten Wonosobo tercatat ada sejumlah 31.864 unit atau mencakup 13,91% dari total UTP agroforestri di Jateng.
Menurutnya, agroforestri menjadi upaya untuk meningkatkan nilai tambah dari masing-masing rumah tangga usaha pertanian. Agroforestri menggunakan teknologi dan sistem yang terencana pada satu unit lahan dengan mengkombinasikan beberapa usaha pertanian.
“Jadi mereka memang memanfaatkan lahan yang ada dengan berbagai usaha pertanian. Selain tanaman kayu, ada juga tanaman pertanian, serta peternakan,” ujar Endang.
Ia menambahkan, jumlah usaha agroforestri di wilayah Jateng paling sedikit terdapat di Kota Pekalongan. Hal itu disebabkan oleh sempitnya lahan yang tersedia di kota tersebut.
“Jumlah UTP agroforestri di Kota Pekalongan hanya ada 12 unit. Jumlah ini mencakup 0,01% dari total agroforestri di Jateng,” kata Endang.
