Jasa Dua Bersaudara Mendoer Dibalik Pengabadian Foto Proklamasi yang Bersejarah

Potret dua bersaudara Mendoer dan foto Soekarno saat membacakan teks proklamasi yang berhasil di abadikan oleh dan Frans Soemarto Mendoer
Potret dua bersaudara Mendoer dan foto Soekarno saat membacakan teks proklamasi yang berhasil di abadikan oleh dan Frans Soemarto Mendoer

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Dua bersaudara Mendoer yaitu Alexius Impurung Mendoer dan Frans Soemarto Mendoer menjadi sosok yang berjasa dalam pengabadian moment proklamasi. Keduanya membuat sejarah Indonesia dapat tervisualisasikan dan dapat dilihat oleh generasi penerus bangsa Indonesia walaupun hanya beberapa jepretan saja. Keduanya berhasil mengambil foto moment penting tersebut, meski hal yang dilakukan beresiko tinggi pada masa itu.

Dikutip dari validnews.id,  Alex dan Frans merupakan pemuda berdarah Minahasa yang sejak usia mudia memperlajari ilmu fotografi dan sempat bekerja bersama di surat kabar Java Bode. Menjelang proklamasi, Alex menjabat sebagai Kepala Bagian Foto di Kantor Berita Domei. Sementara itu, Frans merupakan karyawan di Surat Kabar Asia Raya. Mendengar kabar pada tanggal 17 Agustus akan terjadi kejadian bersejarah, keduanya janjian untuk meluncur ke lokasi.

Bacaan Lainnya

Alex dan Frans menempuh rute terpisah secara diam-diam menuju lokasi proklamasi. Berbekal kamera milik masing-masing mereka berhasil mengambil gambar-gambar bersejarah di Jl. Pegangsaan Timur 56 tersebut dengan menggunakan kamera Lecra.

Namun tak banyak hasil jepretan fotografer dalam mengabadikan peristiwa Proklamasi itu dapat dipublikasikan, mungkin hanya milik Frans Mendoer saja yang bisa kita nikmati. Hal itu disebabkan oleh sergapan Jepang yang tiba –  tiba di rumah Alex dan merapampas juga merusak film foto milik Alex. Merespon hal tersebut dengan cepat Alex langsung mengabarkan hal tersebut kepada sang adik, Frans. Mendapat kabar buruk dari kakaknya Frans dengan cerdik menyembunyikan film fotonya di dalam tanah dan ditanam di halaman kantor Harian Asia Raya di bawah pohon. Sewaktu Jepang datang kepadanya dan minta film fotonya, Frans menyatakan bahwa film fotonya tidak ada lagi padanya dan sudah diambil oleh Barisan Pelopor.

Setelah lolos dari sergapan Jepang dan situasi dinilai aman Alex dan Frans mengambil kembali film fotonya dan bergegas mencuci film foto tersebut secara diam – diam. Usaha merekapun tak sia – sia, tepat enam bulan setelah ahli proklamasi, 17 Februari 1946, tiga buah foto proklamasi kemerdekaan Indonesia berhasil dipublikasikan untuk pertama kalinya melalui Harian Merdeka.

Pos terkait