MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Puncak pelaksanaan ibadah haji, Wuquf di Arafah, telah dijalani oleh jutaan kaum muslimin dari seluruh dunia pada hari Ahad (16/6). Jamaah haji asal Kabupaten Purbalingga turut melaksanakan rukun haji ini dengan lancar dan kondisi kesehatan yang prima.
Dari Kabupaten Purbalingga, terdapat dua kloter yang mengikuti prosesi wuquf di padang Arafah, yaitu kloter 16 dengan 208 jamaah dan kloter 17 dengan 128 jamaah. Ketua kloter 16, Muhamad Ngunwan, menjelaskan bahwa prosesi wuquf dimulai dengan khutbah yang disampaikan oleh H. Sudrajat, yang juga bertindak sebagai imam sholat Dhuhur dan Ashar. “Setelah itu, dilanjutkan dengan doa dan dzikir wuquf yang dipimpin oleh H. Achmad Hasmi Hashona,” ujar Ngunwan saat dihubungi via WhatsApp, Senin (17/6).
Setelah wuquf di Arafah, para jamaah haji melanjutkan rangkaian ibadah dengan prosesi lempar jumroh. Ngunwan menambahkan bahwa pada saat prosesi lempar jumroh, terdapat 92 jamaah lanjut usia (lansia) dan risiko tinggi (risti) yang kesehatannya tidak memungkinkan untuk melaksanakan sendiri sehingga dibadalkan atau diwakilkan oleh jamaah yang lebih muda.
Salah satu jamaah haji asal Kaligondang, Purbalingga, Abdul Azis, mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat menjalani rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) dengan lancar. Menurutnya, kerja sama yang baik antara petugas kloter, ketua rombongan, dan ketua regu sangat membantu kelancaran ibadah para jamaah. “Semoga ke depannya fasilitas, khususnya ruang tempat tidur di tenda, bisa ditingkatkan agar semua jamaah tertampung dengan nyaman,” harapnya.
Selain itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para jamaah tetap terjaga selama prosesi ibadah haji. Tim medis yang siaga dan koordinasi yang baik antara petugas kesehatan dengan petugas kloter turut membantu jamaah yang membutuhkan penanganan khusus, terutama bagi lansia dan jamaah dengan kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian lebih.
Ibadah haji tahun ini berjalan dengan lancar bagi jamaah asal Purbalingga, berkat persiapan matang dan koordinasi yang solid antara berbagai pihak. Semoga pengalaman ini membawa keberkahan dan inspirasi untuk pelaksanaan ibadah haji yang lebih baik di masa mendatang.