Profil Mama Ghufron Al Bantani, Pendakwah Viral dengan Ceramah Kontroversial tentang Bahasa Semut

Profil Mama Ghufron Al Bantani, Pendakwah Viral dengan Ceramah Kontroversial tentang Bahasa Semut
Profil Mama Ghufron Al Bantani, Pendakwah Viral dengan Ceramah Kontroversial tentang Bahasa Semut

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Nama Mama Ghufron Al Bantani belakangan ini menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Hal ini terjadi setelah ceramahnya yang membahas tentang bahasa semut dinilai kontroversial oleh banyak pihak.

Ceramah tersebut pertama kali viral setelah cuplikannya diunggah di TikTok oleh akun @fanatismemematikanlogika pada Selasa, 11 Juni 2024. Dalam ceramahnya, Mama Ghufron mengklaim dapat berkomunikasi dengan semut dan menyampaikan bahwa ia difitnah namun tetap mendoakan kebaikan bagi orang yang menghina dirinya. “Makanya ditanya semut, ini bahasa semut, apakah saya didoakan nggak Ghufron, ya jelas lah,” ujarnya. “Karena saya informasi dengan nabi Sulaiman, saya difitnah dihina, senang tetap mendoakan,” tambahnya.

Meskipun seringkali dihina karena isi ceramahnya yang dinilai di luar nalar, Mama Ghufron mengaku tidak merasa sakit hati dan terus berusaha mendoakan orang lain. Pernyataan ini menuai berbagai reaksi dari netizen, dengan beberapa komentar bernada lucu hingga serius. “Ini lucu, pliss jangan ditangkap dulu,” komentar salah satu netizen. Sementara itu, netizen lain menulis, “Mama Ghufron dicariin pak Purnomo.”

Selain kontroversi ceramahnya, banyak masyarakat yang penasaran dengan latar belakang Mama Ghufron Al Bantani. Disebutkan bahwa ia adalah keturunan Prabu Siliwangi, informasi ini dilansir dari sebuah postingan di Facebook oleh akun Habibie Ainun Habibie. Postingan tersebut mengungkap sejarah keluarga Mama Ghufron, yang dikatakan sebagai keturunan dari Raden Uko, seorang pahlawan pejuang dari Bandung yang hidup dekat dengan situs Candi Cangkuang di Garut pada era tahun 1182.

Profil Mama Ghufron Al Bantani yang diwarnai dengan ceramah kontroversial serta klaim garis keturunan dari tokoh sejarah membuatnya semakin menarik perhatian publik. Meskipun demikian, ceramahnya terus menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Pos terkait