MERCUSUAR.CO, jakarta – Desa identik dengan wilayah terpencil, berperadaban yang tidak semaju, secanggih, serta sepraktis perkotaan.
Tetapi, bukan berarti desa tersebut bisa dikatakan tertinggal. Kemajuan suatu desa tidak bisa dibanding dengan wilayah perkotaan.
Desa mempunyai tolok ukurnya sendiri buat mendefinisikan apakah desa tersebut dapat dikatakan tertinggal ataupun tidak.
Ada 3 indeks pengukuran yang diresmikan oleh Departemen Desa, Pembangunan Wilayah Tertinggal serta Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam mengukur keahlian suatu desa di Indonesia.
Ketiga indeks ini merupakan indeks ketahanan sosial (IKS), indeks ketahanan ekonomi (IKE), serta indeks ketahanan ekologi/lingkungan (IKL).
Rata-rata dari evaluasi ini akan menentukan mana yang sesuai, desa mandiri, desa maju, desa tumbuh, desa tertinggal, ataupun desa sangat tertinggal.
Di antara 74.955 desa di Indonesia, berikut daftar 10 desa dengan penilian indeks desa membangun (IDM) paling tinggi pada tahun 2022
- Desa Peliatan, Gianyar-Bali: nilai IDM 0.9981
- Desa Panjalu, Ciamis-Jawa Barat: nilai IDM 0.9981
- Desa Gentengkulon, Banyuwangi-Jawa Timur: nilai IDM 0.9981
- Desa Oro- Oro Ombo, Kota Batu-Jawa Timur: nilai IDM 0.9981
- Desa Sidomulyo, Kota Batu-Jawa Timur: nilai IDM 0.9981
- Desa Ubung Kaja, Denpasar-Bali: nilai IDM 0.9962
- Desa Merkawang, Tuban-Jawa Timur: nilai IDM 0.9943
- Desa Mengwitani, Badung-Bali: nilai IDM 0.9924
- Desa Lengkong, Bandung-Jawa Barat: nilai IDM 0.9906
- Desa Gentengwetan, Banyuwangi-Jawa Timur: nilai IDM 0.9905
Bersumber pada informasi Kemendes, rata- rata desa di Indonesia masuk dalam jenis tumbuh dengan IDM 0.6724.
Dari 33 provinsi, 20 di antara lain telah mempunyai IDM di atas rata-rata nasional. Provinsi dengan rata-rata IDM paling tinggi dimiliki oleh Bali dengan nilai 0.8269 serta jadi wilayah salah satunya yang mempunyai status desa mandiri.
Wajar saja, sekitar 60.69 persen dari total desa di Bali telah berstatus mandiri. Berbeda dengan Bali, desa-desa di provinsi Papua serta Papua barat masih membutuhkan banyak dorongan serta atensi dalam upaya pembangunannya.
Kedua provinsi ini mempunyai nilai IDM terkecil di Indonesia. Rata-rata desa di Papua berstatus sangat tertinggal dengan IDM 0.4676, sebaliknya Papua Barat berstatus tertinggal dengan IDM 0.5184.