MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Desa Mangunrejo, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, merupakan sebuah nama yang memiliki dalam sejarah panjang di Jawa Tengah, menjadi bukti nyata perjuangan para pemimpin dan warga dalam menghadapi berbagai dinamika zaman. Dalam perjalanan sejarahnya, desa ini telah mengalami perubahan kepemimpinan serta berbagai pembangunan yang menunjang kehidupan masyarakat.
Dilangsir dari situs resmi Desa Mangunrejo, pada awalnya, desa ini berawal dari perjalanan Raden Sosro Dihardjo, seorang pengikut Diponegoro, yang terpaksa mengembara bersama pengikutnya karena upaya penangkapan yang dilakukan oleh penjajah Belanda terhadap Diponegoro.
Perjalanan mereka akhirnya membuahkan hasil ketika Raden Sosro Dihardjo menemukan lahan yang strategis dan berpotensi untuk ditanami aneka tanaman pangan. Di situlah ia memilih untuk singgah dan menamai tempat itu sebagai Mangunrejo, merujuk pada keberhasilan dalam mencari tempat yang subur.
Namun, seiring berjalannya waktu, penjajah Belanda mulai masuk ke lahan tersebut dan mengasingkan Raden Sosro Dihardjo tanpa alasan yang pasti. Kepemimpinan desa kemudian diserahkan kepada Mbah Blorong, seorang pribumi yang dipandang mampu mengelola pemerintahan dengan baik.
Pada masa selanjutnya, kepemimpinan desa Mangunrejo beralih dari tangan ke tangan, dari Glondong Gembung hingga kemudian dilanjutkan oleh anaknya, Resa Dimedjo. Prestasi yang diraih selama masa kepemimpinan mereka cukup beragam, termasuk pembangunan saluran irigasi yang mengairi banyak lahan pertanian.
Selanjutnya, desa ini mengadopsi model demokratis dalam pemilihan kepala desa, di mana proses pemilihan dilakukan secara langsung oleh warga desa. Tokoh-tokoh seperti Raden Kardimin Karto Mihardjo, Satro Pawiro, dan Wagiyo telah memimpin desa ini dengan berbagai prestasi dan inisiatif pembangunan yang berhasil dilakukan.
Tidak hanya itu, kepemimpinan di Desa Mangunrejo juga diwarnai dengan pergantian yang terjadi dari satu pemimpin ke pemimpin berikutnya, menggambarkan dinamika dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Hal ini dapat dilihat dari pemilihan kepala desa yang dilakukan secara berkala, seperti pada tahun 1966, 1976, 1985, dan seterusnya.
Dengan demikian, sejarah kepemimpinan dan pembangunan di Desa Mangunrejo tidak hanya menjadi cerminan perjalanan satu komunitas, tetapi juga inspirasi bagi desa-desa lain dalam upaya menuju masa depan yang lebih baik.