MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan, Pemerintah Desa Lumpang, Kecamatan Karanganyar, memanfaatkan dana desa untuk membangun jalan usaha tani (JUT) yang menghubungkan lahan pertanian dengan jalan desa. Langkah ini diambil untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani setempat.
Kepala Desa Lumpang, Adnan Adwitama, menjelaskan bahwa pembangunan JUT ini merupakan program prioritas desa. Tujuannya adalah untuk mempermudah akses petani ke lahan mereka, sehingga distribusi hasil pertanian dapat dipercepat. Hal ini disampaikan Adnan Adwitama dalam kegiatan Gebrak Gotong Royong di Lapangan Desa Lumpang pada Kamis (20/6/2024).
“Dengan adanya jalan ini, petani bisa mengangkut hasil panen mereka lebih cepat dan efisien, mengurangi biaya bagi petani, sehingga pendapatan mereka dapat meningkat. JUT ini bisa dimanfaatkan untuk sekitar 11 hektare lahan pertanian,” ujar Adnan.
Dana desa yang dialokasikan untuk pembangunan JUT ini sebesar Rp85.200.000. Anggaran tersebut digunakan untuk membuka akses jalan sepanjang 120 meter dengan lebar 3 meter. Pembangunan JUT melibatkan tenaga kerja lokal, sehingga juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi warga desa.
“Ini berasal dari dana ketahanan pangan yang 20% kami gunakan untuk membangun jalan usaha tani, sesuai permintaan masyarakat. Jalan sepanjang 120 meter ini menghabiskan biaya 85 juta rupiah. Jalan ini akan dimiliki oleh masyarakat, dan kami berharap ada diskusi di kelompok tani untuk pengembangan lebih lanjut. Semoga tahun depan bisa dianggarkan kembali,” jelas Adnan.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), turut hadir untuk menyerap aspirasi masyarakat Desa Lumpang. Salah satu aspirasi yang disampaikan adalah perbaikan jalan kabupaten. Tiwi menyatakan bahwa Desa Lumpang masih membutuhkan perhatian pemerintah, karena dana desa tidak cukup untuk membangun desa secara mandiri.
“Masyarakat Desa Lumpang menyampaikan aspirasi perbaikan jalan kabupaten dan talud, serta renovasi balai desa. Kepala DPUPR akan memeriksa kondisi tersebut, dan kita akan masukkan dalam usulan rutin jalan. Renovasi Balai Desa Lumpang akan kita usahakan masuk sebagai salah satu penerima BKK, syukur-syukur di perubahan, kalau tidak di awal tahun 2025,” ungkap Tiwi.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Tiwi juga membagikan berbagai bantuan seperti gerobak dagang, kursi roda, rasle, bibit cabai, bibit pohon, PMT ibu hamil, PMT balita, dan bantuan lainnya, sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Lumpang.
Pembangunan JUT ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga menjadi langkah awal dalam memperbaiki infrastruktur desa secara keseluruhan. Dukungan dari pemerintah kabupaten dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci sukses dalam mewujudkan Desa Lumpang yang lebih maju dan sejahtera.