Desa Digital Akan Meningkatkan Ekonomi dan Mempercepat Pembangunan Desa

Abdul Halim Iskandar disaat menghadiri peluncuran Desa Digital serta Akses Jaringan Blankspot di Kabupaten Sidoarjo Rabu 2382023 lalu
Abdul Halim Iskandar disaat menghadiri peluncuran Desa Digital serta Akses Jaringan Blankspot di Kabupaten Sidoarjo, Rabu (2382023) lalu.

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Digitalisasi desa dipercaya akan dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi desa ke tingkatan yang belum pernah tercapai sebelumnya.

Maka dari itu, desa wajib mampu memanfaatkan konektivitas digital buat membuka akses informasi, pendidikan sampai peluang bisnis demi kenaikan kualitas hidup warga perdesaan.

Bacaan Lainnya

Perihal ini disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar disaat menghadiri peluncuran Desa Digital serta Akses Jaringan Blankspot di Kabupaten Sidoarjo, Rabu (23/8/2023) lalu.

“Kita wajib bisa manfaatkan perkembangan zaman ini, buat mempercepat pembangunan serta peningkatan kualitas hidup masyarakat desa,” kata Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini.

Tidak hanya itu, Desa Digital juga wajib menjadi kerangka kerja buat membangun akuntabilitas, peran, serta otoritas pengambilan keputusan di pemerintahan desa.

Untuk Sidoarjo, menurut Gus Halim yang terpenting saat ini yaitu adanya akses internet cepat di tiap desa. Alasannya pada saat ini tercatat sinyal seluler kuat di 313 desa, tetapi masuk lemah di 5 desa. Sementara itu lanjut Gus Halim, desa digital akan sanggup mempercepat pencapaian tujuan SDGs Desa.

Dengan adanya desa digital, akan membantu mengurangi kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan, serta meningkatkan kualitas hidup warga desa secara signifikan.

“Saat ini capaian Tujuan SDGs Desa di Sidoarjo 52, 31 persen poin. Digitalisasi akan meningkatkan capaian ini lebih cepat lagi pada tahun- tahun mendatang,” kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Tidak hanya itu, desa digital pula akan mempercepat kemajuan BUM Desa. Interoperabilitas data BUM Desa akan menghubungkan bermacam Kementerian dan Lembaga dengan sangat mudah, dapat berlangsung di mana saja, serta kapan saja.

Setelah memperoleh nomor badan hukum dari kemenkumham, didukung digitalisasi lalu No Induk Berusaha dari Badan Koordinasi Penananaman Modal, BUM Desa akan sanggup mengakses ke pasar digital, produk- produk unggulan desa bisa lebih mudah dipasarkan ke berbagai daerah.

“NIB itu membuka kesempatan BUM Desa buat menjual produk barang serta jasa ke dalam e-katalog LKPP maupun e-commerce yang terkoneksi,” kata Gus Halim.

Tidak hanya desa digital, Gus Halim pula memuji perkembangan Desa Mandiri di Sidoarjo. Padahal pada tahun 2015 belum terdapat desa mandiri, serta masih ada 71 desa tertinggal dan 5 desa sangat tertinggal.

“Tahun 2023 tidak ada lagi Desa Tertinggal, didominasi oleh 152 desa mandiri dan 136 desa maju, serta 30 desa berkembang,” kata Gus Halim.

Sementara itu untuk jumlah BUM Desa di Sidoarjo, tahun ini ada 302 BUM Desa, dengan 277 BUM Desa masih aktif melaksanakan unit usaha dan 64 BUM Desa Bersama.

“Saat ini baru ada 78 BUM Desa yang telah berbadan hukum, dan 2 badan hukum buat BUM Desa Bersama lkd,” kata Gus Halim.

Dalam acara tersebut, Gus Halim didampingi Sekretaris Jenderal Taufik Madjid Beserta Jajaran Pejabat Kemendes PDTT, Staf Ahli Menteri Kominfo Mochamad Hadiyana, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meresmikan Desa Digital serta Akses Desa Jaringan Blankspot.

Setelah itu, Gus Halim lakukan teleconference dengan Desa Kupang di Kecamatan Jabon, Keluruhan Gebang di Dusun Tanjungsari serta Kalikajang dan Desa Sawohan di Kecamatam Buduran.

Pos terkait