MERCUSUAR.CO, Kebumen – Di Kebumen, terdapat sebuah desa bernama desa Ayamputih yang memiliki mitos unik. Konon, siapa pun yang menjadi Kepala Desa (Kades) di sana, akan selalu menghadapi godaan dan skandal dengan wanita. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Ayamputih, terletak di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, memiliki mitos yang diyakini oleh penduduk setempat. Menurut mitos tersebut, setiap Kepala Desa Ayamputih, baik pria atau wanita, akan mengalami skandal yang melibatkan wanita.
Desa ini, yang terletak 16 km ke arah selatan Alun-alun Kota Kebumen, berada di pesisir pantai selatan dan telah terbentuk sejak sebelum masa Kemerdekaan, sekitar tahun 1933. Desa ini didirikan oleh Bambang Nurbita, seorang tokoh yang membuka desa tersebut saat itu.
Menurut Tugiman, sesepuh Desa Ayamputih, Bambang Nurbita memberikan sabda bahwa setiap Kepala Desa yang akan muncul di wilayah tersebut, baik pria maupun wanita, akan mengalami masalah dengan lawan jenis. Mitos ini telah menjadi bagian dari sejarah dan keyakinan masyarakat setempat.
Komentar Kades Terpilih
Meski akan dilantik pada 21 November 2023, Kades terpilih Desa Ayamputih, Saodi, menyatakan bahwa ia tidak takut dengan mitos tersebut. Saodi mengakui sifat manusia yang rentan terhadap kesalahan (khilaf), namun ia berkomitmen untuk melakukan introspeksi diri.
“Sifatnya manusia ya kadang khilaf. Saya aja khilaf, kadang-kadang masih mengumpulkan perempuan. Biasalah wong lanang kados niku (kaum laki-laki seperti itu). Ya kalai saya tidak usah diceritakan, sudah tahu semua warga Ayamputih. Yang penting prinsipnya jangan ganggu warga, mboten ngrusuhi (tidak ngerusuhi) pemerintahan Desa Ayamputih, ndamel (bikin) terobosan yang penting Ayamputih itu ada perubahan maju,” ungkapnya.
Asal usul Desa Ayamputih
Sebelum diberi nama Ayamputih, Bambang Nurbita, yang sedang membersihkan pesisir selatan yang masih berupa hutan belantara, melihat ayam berwarna putih dalam jumlah banyak saat istirahat. Tempat istirahat tersebut kini dianggap keramat dan dijadikan petilasan, sering menjadi tempat ritual tradisi masyarakat setempat.
“Ayamputih awalnya ada tempat keramat Pitik Putih (Ayam Putih). Ketika itu yang babat alas yaitu tadi Bambang Nurbita saat istirahat melihat banyak Pitik Putih di sekitarnya, sekarang jadi petilasan tempat keramat. Itu lah kemudian desa ini diberi nama Desa Ayamputih oleh beliau,” jelas Tugiman.