Daihatsu Mengalami Kerugian Sebesar Rp 10,9 Triliun Akibat Skandal Uji Keselamatan

Daihatsu
Daihatsu Mengalami Kerugian Sebesar Rp 10,9 Triliun Akibat Skandal Uji Keselamatan

MERCUSUAR.CO, WonosoboDaihatsu diperkirakan menghadapi kerugian sekitar 100 miliar yen atau setara dengan Rp 10,9 triliun sebagai dampak dari skandal uji keselamatan yang mengakibatkan penutupan sementara produksi. Kementerian Transportasi Jepang sedang melakukan penyelidikan dan memerintahkan Daihatsu untuk menahan pengiriman hingga keamanan kendaraannya dapat diverifikasi.

Berita dari Nikkei Asia hari ini melaporkan bahwa Daihatsu akan mengalami kerugian lebih dari 100 miliar yen (Rp 10,9 triliun) karena penutupan pabrik dan pembayaran kompensasi finansial kepada pemasok.

Bacaan Lainnya

Informasi mengenai kapan produksi dalam negeri akan dilanjutkan belum diberikan oleh Daihatsu. Meskipun laporan sebelumnya menyebutkan bahwa penghentian produksi diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Januari 2024. Sementara itu, produksi dan pengiriman di Indonesia dan Malaysia telah kembali beroperasi.

Selain dampak kehilangan penjualan domestik, Daihatsu juga akan melakukan negosiasi dengan pemasok terkait kompensasi atas pendapatan yang hilang. Hal ini diperkirakan akan menjadi beban finansial yang signifikan.

Selain itu, pengeluaran untuk investigasi dan uji keselamatan tambahan juga akan menjadi faktor yang memengaruhi kerugian. Skandal ini berbeda dari hasil laporan keuangan Daihatsu pada tahun fiskal 2022, ketika perusahaan melaporkan laba operasional konsolidasi sebesar 141,8 miliar yen dan laba bersih sebesar 102,2 miliar yen.

Meski demikian, dampak kerugian tersebut tidak akan menjadi masalah dalam waktu dekat, mengingat pada akhir Maret 2023, aset likuid perusahaan telah mencapai lebih dari 500 miliar yen. Jumlah tersebut diharapkan dapat mengurangi kewajiban finansial yang harus ditanggung oleh Daihatsu.

Pos terkait