Mercusuar.co – Penerbangan balon udara adalah salah satu kegiatan masyarakat yang berpotensi mengganggu dan membahayakan ganguan jaringan listrik. Seperti diketahui kelurahan Jaraksari merupakan salah satu yang tergolong aktif membuat dan menerbangkan balon udara pada momen tertentu khususnya pada idul fitri.
Dalam kesempatan ini PT PLN (Persero) UIT-JBT UPT Purwokerto ULTG Wonosobo mengadakan Sosialisasi Manfaat dan Bahaya Listrik yang berisikan sejumlah warga Kelurahan Jaraksari di Kantor Kelurahan Jaraksari, Kamis (16/3).
Team Leader Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (TL K3L) ULTG Wonosobo Rouf Aizat mengatakan Salah satu potensi yang membahayakan jaringan listrik, lanjut Rouf, yakni balon udara yang terbang liar atau tidak ditambatkan. Apalagi Wonosobo memiliki tradisi balon udara pada saat Idul Fitri.
“Kami mengimbau masyarakat agar mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan soal Penerbangan Balon Udara. Harus ditambatkan, dan ada ukuran tertentu, namun sayangnya masih ada yang belum mengikuti ketentuan yang berlaku,” kata Rouf.
Oleh karena itu pihaknya secara berkala melakukan sosialisasi manfaat dan bahaya listrik. Kelurahan Jaraksari menjadi salah satu lokasi utama sebab wilayah ini dilewati tiga saluran udara tegangan tinggi (SUTT), yang berfungsi sebagai penyalur listrik tegangan 150 ribu volt.
“Artinya perlu ada edukasi kepada warga apa saja kegiatan yang dapat berbahaya bagi kehandalan ketenagalistrikan. Disini kami mengimbau agar masyarakan untuk lebih berhati-hati dalam beraktivitas. Perlu diketahui juga bahwa pemadaman listrik tidak hanya disebabkan karena adanya pemeliharaan tapi bisa juga karena aktivitas yang tidak aman di sekitar jaringan salah satunya yaitu penerbangan balon udara dan juga layang-layang,” imbuh dia.
Disisi lain Lurah Jaraksari Soemedi menjelaskan, sosialisasi tersebut menjadi langkah preventif menjelang Idul Fitri, sebab diketahui masyarakat Wonosobo memiliki tradisi penerbangan balon udara. Beberapa wilayah di Jaraksari terbilang aktif membuat balon udara pada momen tersebut.
“Ini merupakan langkah antisipasi kami jelang Ramadan dan Idul Fitri. Berkaca pada sebelum-sebelumnya ada kasus balon udara yang menyangkut di salah satu jaringan SUTT di Temanggung, dan terindikasi dari wilayah Wonosobo. Hal ini tentu menyebabkan dampak yang besar pemadaman listrik, dan kami harap dari hasil sosialisasi ini dapat disebarkan secara meluas kepada seluruh masyarakat,” tutur Soemedi usai acara. (ham)