MERCUSUAR.CO, Wonosobo 7 Mei 2024 – Kabupaten Wonosobo menghadapi tantangan serius terkait degradasi lingkungan yang semakin memprihatinkan. Dampaknya terasa meluas, mulai dari mata air yang mengering, hilangnya flora dan fauna endemik, hingga menurunnya kualitas air. Kondisi ini diperparah dengan alih fungsi hutan lindung menjadi kawasan produksi, serta menurunnya produktivitas lahan pertanian.
“Indikator yang jelas dari kerusakan lingkungan ini adalah kekurangan air di musim kemarau dan banjir di dataran tinggi, bahkan di sekitar kota saat musim hujan. Kerusakan lingkungan tersebut juga berdampak pada infrastruktur vital milik pemerintah, terutama bendungan waduk Mrica di Banjarnegara.” Kata Tafrihan.

Menurut data Indonesia Power, Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu, yang berhulu di Ruk Bimolukar Dieng Wonosobo, merupakan salah satu DAS kritis di Jawa Tengah. DAS ini meliputi beberapa kabupaten, termasuk Kabupaten Wonosobo. Kondisinya saat ini mengalami kerusakan parah dan mengancam operasional turbin pembangkit listrik di Waduk Panglima Jenderal Sudirman atau Waduk Mrica.
Kerusakan lingkungan yang terjadi di DAS Serayu juga mengancam ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Wonosobo. Tanah lapisan atas yang subur menjadi sedimentasi, mengancam produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Kabupaten Wonosobo perlu segera mengambil langkah-langkah serius dalam upaya perlindungan lingkungan dan pemulihan ekosistem yang terganggu. Diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait untuk mengatasi masalah ini sebelum dampaknya semakin parah. (bgs)