Ancaman Kanker Payudara, Menkes: Jangan Ragu Lakukan Deteksi Dini

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi saat melakukan kunjungan ke RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara pada Sabtu (7/12). (Dok.Kemenkes)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi saat melakukan kunjungan ke RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara pada Sabtu (7/12). (Dok.Kemenkes)

Kendari, Mercusuar.co – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kanker payudara masih menjadi pembunuh tertinggi perempuan Indonesia untuk penyakit kanker.

Menkes Budi pun menekankan tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara.

Bacaan Lainnya

“Kanker ini kenapa banyak yang meninggal? Karena ketahuannya terlambat, setelah stadium tiga atau stadium empat,” ungkapnya saat melakukan kunjungan ke RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara pada Sabtu (7/12).

Padahal, kata Menkes, kalau bisa deteksi dini di stadium satu atau dua, kemungkinan hidupnya atau survivability rate-nya tinggi sekali dengan teknologi yang sekarang.

Menkes Budi juga meminta agar para perempuan tidak ragu untuk melakukan deteksi dini. Apalagi, Menkes Budi mengatakan bahwa skrining kanker payudara akan menjadi bagian dari program skrining kesehatan yang akan diberikan kepada perempuan usia di atas 40 tahun.

“Nah di program skriningnya hadiah ulang tahun dari Pak Presiden, mamografi itu nanti akan masuk untuk yang berisiko. Nah, yang berisiko adalah perempuan usia di atas 40 tahun” ujar Menkes Budi.

Kunjungan ke RS itu itu untuk melihat kondisi berbagai alat kesehatan yang diperoleh RSUD Bahteramas melalui dana Strengthening Indonesia’s HealthCare Referral Network (SIHREN).

Dalam kunjungan tersebut, Menkes Budi mengecek fungsi mamografi yang diberikan Kemenkes pada 2023. Menurut Menkes Budi, pemberian mamografi melalui mekanisme SIHREN ditujukan agar RSUD dapat melakukan deteksi dini kanker payudara.

Pos terkait