MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Pemeriksaan mobil memiliki metode yang unik, terutama saat berkaitan dengan bengkel pinggir jalan. Salah satunya adalah menentukan apakah mesin harus turun atau tidak.
Beredar informasi di media sosial bahwa kondisi mesin dapat dilihat dari air radiator. Ketika air di mulut radiator muncrat saat mobil dinyalakan, bisa jadi kompresi sudah bocor.
Meskipun terdengar amatir, metode ini memiliki dasar logis. Namun, apa sebenarnya yang terjadi ketika air radiator muncrat saat mobil dinyalakan?
Menurut Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, ini adalah cara sederhana untuk mendeteksi kebocoran kompresi mesin, tetapi memerlukan konfirmasi lebih lanjut.
“Muncratnya air radiator saat mulutnya dibuka bisa memiliki dua kondisi: kecil dan besar. Jika kecil, mungkin hanya akibat putaran pompa air saat mesin berputar,” ucap Hardi.
Namun, jika air muncrat cukup tinggi, kemungkinan ada tekanan ekstra dari dalam water jaket, seperti udara akibat kompresi bocor.
“Packing atau gasket kepala silinder yang rusak bisa menjadi penyebabnya. Kompresi yang bocor akan mendorong air radiator, menyebabkan semburan,” tambahnya.
Meskipun demikian, Hardi menegaskan perlunya konfirmasi lebih lanjut untuk memastikan sumber masalah dan apakah tindakan turun mesin diperlukan.
“Uji kompresi pada mulut radiator dengan tekanan 1,1 bar adalah cara yang bisa dilakukan. Selanjutnya, pantau apakah air masuk ke ruang bakar melalui lubang busi. Jika iya, itu tanda masalah serius,” jelasnya.
Selain itu, bekas air di ujung busi atau korosi pada elektroda juga dapat menjadi tanda kebocoran air.
“Namun, semua temuan ini perlu dibuktikan sebelum mengambil keputusan, terutama karena turun mesin memerlukan biaya besar,” tandas Hardi.
