Mercusuar, Jakarta– Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi. Pertemuan dilakukan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Dalam pertemuan ini Wapres didampingi sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih. Diantaranya Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno dan Mentgeri Koordinator bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan.
Selain itu Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Sementara, Wakil Perdana Menteri Malaysia didampingi Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia Datuk Seri Haji Mohamad Sabu.
Selanjutnya Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Syed Mohamad Hasrin TengkuHussin. Diketahui, Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi akan melakukan kunjungan kenegaraan selama tiga hari di Indonesia hingga, Selasa (22/4/2025).
Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri malaysia, salah satu agendanya adalah bertemu dengan Wapres Gibran. Ahmad Zahid juga disebut akan mengunjungi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selain itu direncanakan juga mengunjungi Pusat Operasi Kedaruratan di Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan untuk Penanggulangan Bencana ASEAN (AHA Center).
Ahmad juga akan berpartisipasi dalam Sesi Meja Bundar Halal dan mengadakan diskusi bersama perwakilan utama industri waralaba Indonesia. Termasuk Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALi).
Ia juga dijadwalkan akan meluncurkan ASEAN Unity Drive 2025 di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan, kunjungan ini akan semakin mempererat hubungan kedua negara.
Kunjungan itu juga menjadi platform untuk meningkatkan kerja sama bilateral, mengatasi berbagai tantangan di tingkat regional. Selain itu memperkuat kolaborasi dalam kepentingan bersama di masa depan.
Pada 2024, Indonesia menjadi mitra dagang keenam terbesar Malaysia di peringkat global dan yang kedua terbesar di ASEAN. Nilai perdagangan bilateral pada 2024 tercatat mencapai RM116,29 miliar (sekitar Rp445,39 triliun).